Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sajak-sajak Dimas Arika Mihardja

Kompas.com - 16/06/2009, 01:10 WIB

Sebuah rumah tua
Tak lelah meriwayatkan diri
Angin senja hinggap di daun jendela
Dan segala rahasia mengendap di dada

Duduk di ruang tamu
Aku berguru pada topengtopeng kayu berdebu
: inilah aku, masa lalu yng membiru
Segala lagu bernyanyi di situ
Segala haru mengendap di liang waktu

Pada keramik tanah
Sejarah tak lelah mendesah
: seperti air, aku ngalir menuju laut lepas
Mengibaskan batubatu cadas
Melecut segala kemelut hidup
Sebelum pada akhirnya larut ditelan kabut

BERINGIN PUTIH
: diah hadaning

di tanah pilih ini tumbuhlah beringin putih
sulursulurnya menjulur sebatas bahu
berdahan tangan kasih sayang
akar tunjangnya berserabut
rindang dedaunan berdesah lembut
: aku lindungi kolam dan ikanikan!

aku pun tumbuh
diasuh angin gunung merapi
dibasuh rindu dalam gelinjang waktu
dalam tubuhku mengalir sungaisungai
sangsai

aku suka menggambar segitiga samasisi:
kaki langit, segalanya tampak wingit
ibu bumi, sejuta gelisah yang membuncah
laut, riak dan ombak salingdesak
di kedalaman sajak
: gerak dan isak!

bengkel puisi swadaya mandiri, jambi 2007

 PENJOR DEPAN KANTOR GUBERNUR
: mengukur jalan bersama d zawawi imron

inilah pameran instalasi abad ini, bisikku padamu
tibatiba di udara sama kita baca:
50 TAHUN INDONESIA CEMAS
disangga pohonpohon hayat meranggas pucat
berjuta cahaya mengisyaratkan tandatanda bahaya

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com