Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saatnya Mengajarkan Anak Berpuasa Ramadhan

Kompas.com - 24/08/2009, 19:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanpa terasa, Ramadhan sudah tiba. Bulan yang ditunggu-tunggu umat Islam sedunia. Bulan yang penuh rahmat dan berkah, di mana pahala akan digandakan nilainya.

Melaksanakan puasa di siang hari serta bertarawih dan bertadarus di malam hari menjadi jalan untuk menggapai kedekatan pada sang Illahi demi mencapai derajat takwa. Berpuasa yang menjadi kewajiban selama Ramadhan bukan hanya sekadar untuk menahan haus dan lapar demi menjalankan perintah Tuhan.

"Melalui puasa, kita diminta adil terhadap tubuh, khususnya perut yang telah 11 bulan bekerja untuk beristirahat selama satu bulan. Itu sebabnya, puasa menyehatkan tubuh," ujar KH Iskandar AG selaku Pimpinan Pesantren Nurul Anwar, Bogor.

Selain manfaat kesehatan bagi tubuh, puasa juga mengajarkan kita untuk selalu menahan diri dari segala malam hawa nafsu serta mengajarkan pada kita arti rendah hati yang sesungguhnya. Karena melalui puasa, kita bisa merasakan betapa laparnya perut si fakir miskin yang belum tentu bisa makan setiap harinya.

Sejak dini

Dengan begitu besarnya manfaat puasa bagi tubuh dan jiwa, tak ada salahnya jika orang tua sedini mungkin mengajarkan puasa pada anak-anak, bahkan balita sekali pun. Tentu saja, mereka tidak harus langsung berpuasa penuh mulai dari Imsyak hingga adzan Maghrib, melainkan mulai dari Imsyak hingga adzan Zhuhur lalu berlanjut hingga adzan Ashar. Jika dirasa mampu, tak ada salahnya jika Anak melanjutkan puasanya hingga adzan Maghrib.

Menurut KH Iskandar AG, dalam melatih dan mengajarkan anak berpuasa, hal pertama yang harus dilakukan para orang tua adalah memberikan arahan dan pengertian pada anak mengenai apa itu puasa. Jelaskan pula pada mereka mengapa harus berpuasa, termasuk di dalamnya apa tujuan puasa.

Bila si anak sudah cukup mengerti akan pengertian puasa, tak ada salahnya dijelaskan pula pada mereka target puasa yang ingin dicapai selama bulan Ramadhan, seperti upaya mendapatkan ampunan-Nya, mencapai derajat tagwa, hingga upaya untuk mendapatkan malam kemuliaan (Lailatul Qodar).

Usia balita, sekitar lima tahun, adalah saat yang cukup tepat untuk mengajarkan anak berpuasa. Sebagai pengenalan, anak bisa diajak serta sahur bersama keluarga. Dengan sahur bersama, anak akan merasakan atmosfer puasa yang penuh kebersamaan.

Yang namanya latihan, anak-anak pun bisa berpuasa hanya sampai jam 12 siang ketika adzan Zhuhur berkumandang. Selanjutnya secara bertahap anak bisa menambah jam puasanya tergantung dari kesanggupan si anak itu sendiri.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com