Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Tabung Menjadi Solusi

Kompas.com - 04/05/2010, 04:26 WIB

Teknik bayi tabung yang kini banyak diaplikasikan adalah IVF konvensional dan IVF-Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI) atau suntikan sperma intra sitoplasma. Pada IVF konvensional, satu sel telur dipertemukan dengan 50.000-100.000 sperma di dalam cawan petri dengan tujuan satu sperma yang baik masuk ke dalam satu sel telur agar terjadi pembuahan.

Adapun dengan teknik IVF- ICSI, satu sperma disuntikkan ke dalam satu sel telur dengan menggunakan pipet kecil supaya terjadi pembuahan. Terutama jika ada masalah pada sperma, misalnya sperma tidak dapat masuk ke dalam sel telur dengan kekuatannya sendiri atau jumlah sangat sedikit dan kualitasnya buruk.

Embrio yang terbentuk (stadium 4-8 sel) ditanamkan kembali ke rahim ibu, biasanya 2-3 embrio guna memperbesar peluang kehamilan. Terkadang semua embrio berkembang sehingga lahir bayi kembar. Embrio itu diharapkan tumbuh sebagaimana layaknya pembuahan alamiah. Keberhasilan bayi tabung di seluruh dunia saat ini adalah 30-35 persen, bergantung pada usia dan kondisi pasangan.

Budi Wiweko mengatakan, jika ada embrio tersisa, dapat disimpan. Di klinik itu ada fasilitas penyimpanan embrio. Embrio dibekukan dengan suhu minus 196 derajat celsius. Kalau pasangan ingin mempunyai anak lagi, embrio tinggal ditanamkan ke rahim ibu. Calon ibu tidak perlu lagi menghadapi proses pematangan dan pengambilan sel telur.

”Perempuan dan laki-laki yang mengonsumsi obat antikanker, misalnya, dapat mendepositkan sel sperma atau sel telur. Obat antikanker biasanya ikut merusak indung telur atau produksi sperma,” ujarnya.

Kini, anak Elly dan Titi tumbuh sehat seperti bayi lainnya. ”Bagi saya sama saja karena darah daging saya dan suami walaupun proses berbeda,” ujar Elly sambil tersenyum menggendong buah hatinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com