Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membangun Usaha Distribusi Flyer dan Iklan

Kompas.com - 21/03/2011, 09:58 WIB

KOMPAS.com - Kertas selebaran atau flyer sering disebarkan ke rumah- rumah. Kertas tersebut berisi iklan atau promosi tentang satu produk untuk dijual ke rumah tangga.

Apakah kita bisa berbuat bisnis dari situasi yang diceritakan tersebut?

Usaha yang bisa dibangun dari aktivitas tersebut adalah usaha jasa distribusi kertas promosi yang disampaikan ke rumah- rumah. Disebut usaha jasa karena usaha ini tidak menciptakan produk, tetapi menyampaikan atau mendistribusikan kertas promosi berupa flyer, brosur, dan kertas promosi yang lebih besar. Para pemilik modal yang ingin melakukan usaha ini tidak membutuhkan modal, tetapi kemampuan untuk mendapatkan order dari pihak yang ingin mendistribusikan kertas promosi. Bila order tidak didapat, investor yang ingin mengelola bisnis ini tidak akan pernah berhasil.

Pemilik modal harus mendapatkan perusahaan atau pengelola bisnis usaha kecil menengah yang ingin produknya diperkenalkan dengan bentuk kertas promosi. Salah satu usaha yang ingin memperkenalkan usahanya terutama usaha baru, misalnya usaha reparasi air conditioner, usaha pengeboran jet pump, dan pengusaha makanan yang bisa diantar ke rumah.

Pemilik dana harus mendapatkan daftar perusahaan yang mengelola usaha tersebut. Selanjutnya, pemilik atau pengusaha pemula ini melakukan pendekatan kepada pengusaha tersebut agar mau memberikan order mendistribusikan kertas promosi. Pendekatan yang dilakukan harus dengan pemahaman mengenai daerah yang bisa dijangkau oleh pengusaha tersebut.

Pengusaha pemula juga harus memberikan besaran (jumlah) rumah yang bisa didistribusikan. Misalkan, pengusaha bisa mendistribusikan ke sekitar 10.000 rumah dengan banyak daerah atau kompleks perumahan yang jelas jumlahnya. Pengusaha ini juga harus bisa memastikan berapa lama kertas promosi dapat sampai ke rumah-rumah.

Jujur
Usaha ini membutuhkan ketulusan dan bisa diuji bahwa kertas dapat didistribusikan. Ini karena pengusaha pemberi order belum tentu memeriksa. Pengusaha bisa saja menyatakan kertas promosi telah didistribusikan ke rumah-rumah yang diajukan kepada pemberi order, padahal pengusaha ini belum melakukannya, bahkan menyimpannya atau membuangnya.

Akan tetapi, hati nurani pengusaha pasti terus dibayang-bayangi rasa bersalah karena telah melakukan penipuan terhadap pengusaha yang memberikan order. Apakah bisnis yang tidak memiliki etika yang dijalankan? Selayaknya, bisnis tersebut harus dijalankan dengan sesungguhnya walaupun tidak mendapat pengecekan dari pemberi order, sehingga perlu kejujuran tinggi dalam mengelola usaha ini.

Untuk berbisnis ini, pengusaha tidak membutuhkan modal besar. Bisnis ini cocok dimulai oleh pengusaha pemula karena bisnis ini merupakan tempat belajar berbisnis. Pengetahuan pertama yang dibutuhkan adalah memasarkan bisnis yang kita kelola atau ilmu pemasaran akan diperoleh dalam bisnis ini.

Pebisnis bisa membeli sepeda sebagai alat pendistribusian. Ia bisa memulai dengan dua sepeda. Biaya untuk membeli sepeda tidak besar. Misalkan, sekitar Rp 500.000 per sepeda. Bila dibutuhkan dua sepeda, pengusaha membutuhkan dana sekitar Rp 1 juta untuk dua sepeda.

Selanjutnya, pengusaha harus membeli tas untuk membawa kertas promosi. Biaya untuk tas ini cukup dengan harga sekitar Rp 200.000 per tas.

Pengusaha juga harus menyediakan topi dan baju hujan. Biaya untuk tas, sepeda, dan topi atau baju hujan tidak akan lebih dari Rp 2 juta. Artinya, anak muda bisa mengelola bisnis ini karena tidak menimbulkan persoalan dalam permodalan ketika mendirikan usaha ini.

Gaji dan pendapatan
Pengusaha membayar dua pegawai tersebut bisa menggunakan upah buruh harian atau bayar gaji bulanan. Bila pendekatan upah harian makan, pengusaha harus memerhatikan besaran yang dipergunakan karena sering kali penyelesaian pekerjaan tidak perlu sehari penuh. Sehingga, bentuk pembayaran bisa digunakan dengan banyaknya jumlah kertas yang didistribusikan. Pengusaha juga bisa menggunakan gaji UMR di tempat yang berlaku. Sebaiknya, pengusaha menggunakan jumlah kertas yang didistribusikan dan pengusaha juga mendapatkannya dari pemberi order dengan ukuran tersebut.

Dalam mendistribusikan kertas promosi dengan dua pekerja, pengusaha harus mengatur kedua pekerja itu agar tidak bekerja secara bersamaan. Pengusaha bisa menggunakan pekerja pertama dari utara ke selatan dan pekerja kedua dari arah berlawanan.

Tindakan ini dilakukan agar pekerja tersebut bekerja dengan baik tidak bersamaan.

Misalkan, satu rim kertas promosi (500 lembar) dikenakan sekitar Rp 100.000, maka pengusaha harus mendapatkan minimum tiga order yang harus didistribusikan agar hasil bisa memberikan kontribusi pendapatan kepada pengusaha. Dengan begitu, sehari mereka bisa mendistribusikan 6 order dan biaya sekitar Rp 100.000 untuk pegawai, dan sekitar Rp 50.000 untuk biaya depresiasi dan perbaikan sepeda. Sebenarnya, biaya terbesar pada biaya pegawai.

Risiko utama yang dihadapi dalam usaha ini adalah tidak didapatnya order. Keaktifan pengusaha untuk mendapatkan order sangat penting sehingga bisnis ini berjalan dengan baik. Risiko kedua adalah kertas promosi tidak terdistribusi sesuai kontrak dengan pemberi order karena pegawai melakukan kecurangan. Hubungan baik dan memberikan pengertian kepada pegawai sangat penting agar order yang diterima dapat didistribusikan. Pengusaha perlu melakukan pengecekan kerja pegawai supaya bisnis berjalan dengan baik.

(Adler Haymans Manurung, praktisi keuangan)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com