Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Ikan Indonesia Masih Rendah

Kompas.com - 24/08/2011, 04:21 WIB

Jakarta, Kompas - Walaupun dua per tiga wilayah Indonesia berupa lautan, konsumsi ikan penduduk Indonesia termasuk rendah dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lain. Buruknya sistem distribusi membuat ikan segar dengan kualitas baik hanya bisa dikonsumsi sebagian kecil masyarakat.

”Daya beli sebagian besar masyarakat sangat rendah. Mereka hanya mampu membeli ikan yang diawetkan, terutama ikan asin, meski kualitas gizinya rendah,” kata Guru Besar Ilmu Pangan Universitas Gadjah Mada Sri Raharjo yang dihubungi dari Jakarta, Selasa (23/8).

Konsumsi ikan di Indonesia pada 2010 baru 30,47 kilogram per kapita. Di Malaysia dan Singapura masing-masing mencapai 55,4 kilogram per kapita per tahun dan 37,9 kilogram per kapita per tahun.

Konsumsi ikan di Indonesia mengalami ketimpangan. Di luar Jawa, konsumsi ikan mencapai lebih dari 30 kilogram per kapita per tahun. Yang tertinggi di Maluku, sebesar 52 kilogram per kapita per tahun.

Di Jawa, konsumsi ikan kurang dari 20 kilogram pe kapita per tahun. Konsumsi terendah di Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 16 kilogram per kapita per tahun.

Kemiskinan membuat masyarakat lebih fokus memenuhi kebutuhan karbohidrat sebagai sumber tenaga. Kalaupun memiliki uang, mereka memilih mengonsumsi ayam.

Raharjo membantah mitos makan ikan menyebabkan cacingan. Cacingan terjadi akibat proses penyiapan makanan dan lingkungan yang tak bersih, bukan dari ikan.

”Perlu keterlibatan pemerintah menyediakan infrastruktur distribusi ikan. Tidak bisa diserahkan semua kepada swasta,” kata Raharjo.

Secara terpisah, Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan Victor PH Nikijuluw menyatakan, konsumsi ikan segar di Indonesia tetap lebih tinggi dibandingkan ikan asin. Dari 5,6 juta ton produksi ikan laut pada 2010, hanya 1,9 juta ton merupakan ikan asin ataupun pindang.

”Pemerintah menargetkan konsumsi ikan per kapita naik menjadi 32 kilogram pada 2011 dan 38 kilogram pada 2014,” ujar Victor menambahkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com