Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayo Berkumpul bersama Bunda Gaul

Kompas.com - 24/01/2012, 10:33 WIB

”Orang gemuk di mana-mana dianggap penyakitan. Padahal kalau kita lihat di ruang ICU, yang terkapar kebanyakan orang kurus. Yang gemuk mah beredar di mal,” kata pendiri komunitas perempuan bertubuh besar, XL.or, sambil tertawa renyah.

Dia juga ingin menyadarkan para bunda bahwa bertubuh gemuk bukan berarti kiamat. Orang gemuk atau kurus sama-sama bisa sehat asalkan gaya hidupnya juga sehat. Bunda gemuk, lanjut Riri, juga bisa tampil modis dan cantik. Untuk meyakinkan para bunda, Riri menampilkan beberapa model berbadan besar dalam pertemuan Bundagaul. ”Kebetulan saya punya RB Plus Size Management yang mengelola model bertubuh besar. Ujung-ujungnya sih tetap dagang,” katanya.

Novita Arsanti (39) bergabung dengan komunitas Bundagaul karena ingin mengembangkan usaha risolnya. ”Kalau kenal banyak bunda, saya yakin penjualan risol saya bisa terdongkrak. Asyik kan, bisa dagang sekaligus bergaul dan dapat pengetahuan,” kata Novita yang dijuluki Bunda Risol.

Betsy, karyawan sebuah perusahaan swasta, bergabung dengan Bundagaul awalnya untuk membaca cerita dan keluh kesah para Bunda. ”Tapi akhirnya saya numpang dagang juga,” kata insinyur elektronik yang punya usaha sampingan berjualan alat-alat menyusui.

Karena soal belanja dan berniaga mereka anggap naluri wanita, dalam setiap pertemuan Bundagaul pasti ada bazarnya. ”Berhubung bunda juga narsis, setiap pertemuan pasti ada panggung untuk menampilkan anak masing-masing. Pokoknya bundanya bazar, anaknya perform (tampil),” ujar Fiki.

Bagaimana dengan bapaknya?

”Bapak-bapak sih jangan disuruh gaul, bisa gawat nanti,” sahut Novita diikuti tawa.

Khusus perempuan
Komunitas Bundagaul muncul sekitar tiga tahun lalu di dunia maya. Komunitas ini awalnya dikelola Sanny Gaddafi dan istrinya. Sekitar tiga bulan yang lalu, Sanny meminta Fiki mengelola komunitas tersebut. ”Saya sanggupi karena sayang juga kalau komunitas yang anggotanya cukup banyak ini mati,” tambah Fiki.

Di tangan Fiki, komunitas Bundagaul memiliki tempat nongkrong tetap, yakni di fX Plaza. Setiap bulan mereka menggelar pertemuan yang terdiri atas bazar, aksi panggung, pengajian, dan acara bincang-bincang (talk show) yang melibatkan sejumlah ahli di bidangnya. Isu yang dibicarakan di talk show bisa sangat beragam, mulai soal kehamilan, mengurus anak, mengatur uang, penyakit-penyakit yang baru muncul, hingga manfaat sastra dan musik untuk perkembangan anak.

Karena ada penggeraknya, jumlah anggota Bundagaul pun terus meningkat, dari sekitar 1.200 orang menjadi 1.900-an. Latar belakang mereka sangat beragam, mulai ibu rumah tangga, guru, profesional muda, hingga dokter. Sosok mereka cukup terwakili logo situs Bundagaul: siluet perempuan modis yang menggendong seorang bayi. Sementara itu, sebelah kakinya digelendoti anak balita.

Meski namanya Bundagaul, lanjut Fiki, komunitas ini membuka diri pada para lajang atau perempuan yang belum memiliki anak.

”Yang jelas dia bukan laki-laki. Itu saja,” tandas Fiki.

(Budi Suwarna)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com