Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Mengeluh untuk Menarik Simpati

Kompas.com - 14/05/2012, 13:38 WIB

Daripada mengeluhkan: “Lawan politik saya berbuat curang,” bukankah lebih baik mengatakan pada publik sekaligus meyakinkan diri bahwa saya akan "bermain penuh integritas" dalam pertarungan politik ini?

Dalam olahraga beladiri Aikido orang belajar untuk mengikuti gerak lawan dan akhirnya bisa memenangkan situasi. Dari sini, kita pun bisa mempelajari bahwa upaya dan keberhasilan menahan reaksi, mengatur tempo, menemukan hal positif dalam setiap situasi adalah kemenangan individu dalam hidupnya.

Be a better person
Dalam sebuah seminar, di mana pembicaraan panel sudah semakin pesimis dan bahkan menakut-nakuti akan sulitnya menghadapi tantangan kompetisi, seorang panelis yang berasal dari China mengingatkan kembali pentingnya melihat gejala ini secara positif. Seperti dalam tulisan China, kata “krisis” mempunyai dua arti sekaligus, yaitu: “bahaya” dan “kesempatan”. Jadi sesungguhnya, kritik dari atasan, komplain dari pelanggan, atau dijegal oleh kompetitor, adalah kondisi yang memang tidak enak, namun sekaligus bisa kita gunakan untuk menjadikan diri kita lebih baik.

Bila kita “diserang” atau “dicaci” oleh orang lain, namun kita berhasil membawa diri ke sisi positif, setidaknya kita bisa langsung merasakan dua "kemenangan". Pertama, kita akan “feel good about ourselves”. Perasaan lega maupun  percaya diri akan timbul, dan ini sangat menyehatkan jiwa. Kemenangan kedua adalah peningkatan citra diri kita di mata publik. Kita akan dilihat sebagai orang yang optimis dan terbuka terhadap kesulitan.

Bagaimana bila kritik yang dilancarkan memang benar dan membuka kelemahan kita? Kita tentu masih bisa positif dengan meyakini bahwa “nobody’s perfect”. Kita pasti sekali waktu berbuat salah. Hal yang terkadang membuat kita berat menerima kritik adalah karena seringkali kita mencampuradukkan serangan tersebut dengan diri pribadi. Tentu akan lebih efektif bila kita melihat bahwa kesalahan dalam tindakan, keputusan, atau solusi yang kita ambil, tidak membuat diri kita menjadi “rendah”.

Selama kita benar-benar berniat untuk menjadi diri yang lebih baik, kita seharusnya melihat apa yang bisa kita pelajari dari kesalahan yang kita lakukan itu. Ini tentu hal yang harus kita buktikan dalam tindakan. Memperbaiki tindakan-tindakan yang keliru ini pun bisa kita lakukan tanpa mengeluh, bahkan bersyukur karena ada orang yang mengingatkan.

(Eileen Rachman/Sylvina Savitri, EXPERD Consultant)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com