Di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, memasuki bulan puasa, pengiriman uang melalui Western Union di Kantor Pos Brebes Rp 200 juta-Rp 300 juta per hari, padahal hari biasa hanya Rp 100 juta-Rp 200 juta per hari.
Manajer Pelayanan Kantor Pos Brebes Wintoro, Kamis (19/7), mengatakan, peningkatan kiriman uang dari luar negeri melalui Western Union terlihat sejak Senin pekan ini. Sebagian besar uang itu dikirim TKI dari Timur Tengah. Sisanya dari Malaysia, Singapura, Spanyol, dan Amerika Serikat. Jumlah uang yang dikirim Rp 10 juta-Rp 20 juta per orang.
Wintoro memperkirakan lonjakan pengiriman uang TKI terjadi pekan ketiga Ramadhan. Pengalaman tahun sebelumnya, pengiriman uang mulai pekan ketiga Ramadhan bisa mencapai Rp 500 juta per hari. Untuk mengatasi lonjakan jumlah pengiriman uang, Kantor Pos Brebes tetap membuka pelayanan penuh hingga pukul 17.00.
Romli (26), warga Desa Jagalempeni, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, mengaku setiap memasuki puasa selalu mendapat kiriman uang dari adiknya yang menjadi TKI di Riyadh, Arab Saudi. Uang itu dipergunakan untuk keperluan keluarga besarnya selama puasa dan Lebaran. Menjelang Lebaran tahun lalu, ia mendapat kiriman Rp 14 juta. ”Kemarin juga kirim Rp 12 juta,” ujarnya.
Berdasarkan data Bank Indonesia (BI) di wilayah III Cirebon, Jawa Barat, meliputi Majalengka, Kuningan, Indramayu, dan Cirebon, hingga Juni 2012, remitansi dari TKI di wilayah tersebut tercatat Rp 151,8 miliar. Angka itu lebih tinggi 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2011, yakni Rp 138,4 miliar.
Deputi BI Cirebon Bidang Ekonomi Moneter Bambang Mukti R, Kamis (19/7), mengatakan, rata-rata remitansi di wilayah Cirebon per bulan tahun 2010 adalah Rp 14,1 miliar, sedangkan tahun 2011 Rp 25,4 miliar. ”Kecenderungan remitansi memang terus naik dari tahun ke tahun. Selain fasilitas dan teknologi yang lebih mudah, ada akses informasi yang lebih baik soal pengiriman uang ini sehingga TKI lebih banyak yang mengirimkan uang daripada membawanya pulang langsung ke Indonesia,” kata Bambang.
Peningkatan remitansi terjadi karena jumlah TKI yang bekerja di sektor formal terus bertambah, sedangkan sektor informal terus berkurang. ”Kualitas pekerja dari Indonesia semakin baik dan gaji yang diperoleh makin besar,” kata Deputi Bidang Perlindungan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Lisna Yoeliani Poeloengan.
Jumlah remitansi terus meningkat dari 6,617 miliar dollar AS pada 2009 jadi 6,735 miliar dollar AS pada 2011. ”Untuk tahun 2012, sampai Mei sudah mencapai 1,2 miliar dollar AS,” kata Lisna. Kepala Divisi Pengembangan dan Kebijakan Sistem Pembayaran BI Ida Nuryanti memprediksi jumlah transaksi dari TKI pada 2012 akan mencapai Rp 15 triliun. (DEN/REK/WIE)