Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/09/2012, 12:10 WIB

Kecintaan Oliv pada anak-anak antara lain terlihat saat ia melayani permintaan wawancara sebagai tugas sekolah dari tiga anak yang tiba-tiba datang ke kliniknya. Dengan sabar, Oliv mendengarkan mereka, membaca daftar pertanyaan, dan menjawab dengan senyum.

Di balik senyumnya, kesedihan pastilah pernah singgah dalam hidup Oliv. Tapi kesedihan, akunya, justru membuat hidup makin indah. ”Kita jadi kristal yang indah kalau pernah beberapa kali pecah,” kata Oliv.

Ada berlian di senyumnya...
Ada yang unik dari senyum Olivia. Tiap kali tersenyum, ia tak hanya memamerkan deretan gigi yang putih. Kilauan butiran berlian kecil yang dipahat di gigi depannya membuat senyum Oliv makin cling..!

Berlian di gigi itu merupakan karya seorang rekan dokter gigi yang membuka praktik di depan klinik Oliv. Suatu hari, dokter gigi itu menawari jasa gratis pasang berlian. ”Sempat nggak pede. Tapi lucu deh pasien aku, mereka jadi pengin,” kata Oliv.

Beberapa pasiennya kemudian mengikuti jejak Oliv memasang butiran berlian di gigi. Jadilah mereka mampir ke dokter gigi setelah selesai suntik botox atau filler di klinik Oliv yang biasanya harus diulang tiap minimal enam bulan sekali itu. ”Ini hiasan saja, kubiarkan sampai copot sendiri,” tambah Oliv.

Saking eratnya hubungan Oliv dengan pasien, mereka memang sering kali meniru Oliv dalam berpenampilan. Pasien-pasien ini juga menjadi agen yang mempromosikan keahlian Oliv. Kini pasiennya terus berdatangan bahkan dari luar negeri.

Kecintaannya membentuk kontur wajah yang cantik alami membuat pasiennya puas. Apalagi, Oliv memosisikan diri sebagai sahabat. Keluhan pun tak pernah dilayangkan dan pasiennya membanjir dari usia belasan hingga lansia. Tak hanya perempuan, kaum pria pun tertarik berobat ke kliniknya.

”Aku jadi apa adanya saja. Inilah dokter Olivia. Aku benar-benar murni ingin bantu mewujudkan impian. Rasanya puas pas pasien cantiknya manis,” kata Oliv.

(Mawar Kusuma)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com