Begitu pula dengan yang saya alami. Di kali pertama saya menggunakan alat cukur ini, ada rasa iritasi yang timbul pada bagian dagu dan pipi.
Awalnya, saya merasa pencukur PQ206 yang telah lebih dari 10 tahun saya pakai, lebih nyaman di kulit.
Padahal produk "ekonomis" ini harganya tak lebih dari Rp 200.000, atau hanya seperlima harga pasaran SW170.
Namun kesan tersebut berubah perlahan. Perubahan sensasi baru terasa ketika saya mulai melakukan pencukuran ketiga kali dengan SW170.
Permukaan pisau cukur berbentuk bulat yang disebut "blade comfortcut" perlahanmulai saya rasakan berbeda. Pencukur ini meluncur halus di atas permukaan kulit, meski dalam proses pencukuran kering.
Tapi, jangan coba-coba untuk menekannya lebih keras. Iritasi tetap akan mengancam jika bilah pencukur ditekan lebih keras.
Untungnya, keberadaan "leher" fleksibel pada shaver, dan bilah pencukur independen yang dapat bergerak ke empat arah mengikuti permukaan wajah, mampu meminimalkan risiko iritasi.
Lalu, bagi Anda yang berniat mencukur janggut atau kumis yang telah tumbuh agak panjang, amat disarankan untuk memendekkannya dulu dengan gunting.
Sebab, kekuatan SW170 hanya ideal untuk membersihkan kumis dan janggut yang baru tumbuh. Alat ini tergolong mampu membersihkan permukaan kulit dari rambut, hingga halus.
Satu keunggulan lain SW170 adalah: anti-air. Tanpa perlu repot, seluruh bagian shaver ini, dapat dibilas dengan air mengalir.
Kepala pisau cukur pun akan terbebas dari sisa-sisa rambut yang biasa menyelip, yang biasanya agak sulit terangkat dengan kuas pembersih.
Termasuk, jika Anda terbiasa bercukur dengan menggunakan foam, maka SW170 pasti menjadi piranti cukur yang wajib dimiliki.
Bercukurlah di wastafel, agar Anda bisa dengan mudah meletakkan kepala cukur di bawah pancuran air, untuk membersihkan sisa foam, sebelum kembali mencukur.
Ketahanan baterai