Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelatih Yoga David Beckham Sebut 2 Pose yang Kerap Diabaikan Orang

Kompas.com - 01/10/2018, 17:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Manfaat yoga sudah dibuktikan oleh banyak orang. Bahkan, mantan pesepakbola David Beckham pun amat mempercayai khasiat yoga.

Shona Vertue adalah orang yang berjasa besar dalam memperkenalkan manfaat menakjubkan dari yoga kepada David Beckham.

Ciri khas gerakan yoga yang dipraktikan oleh Vertue adalah menggabungkan gerakan lunge dan squat seperti variasi glute bridge.

Menurut Vertue, untuk mempraktikan yoga, ada dua postur sederhana yang memberi manfaat besar, namun kerap diremehkan oleh banyak orang.

Baca juga: Pentingnya Yoga bagi Para Pelari...

Padahal, jika dilakukan setiap hari, postur ini dapat membantu mengembangkan fisik yang lebih kuat dan lebih fleksibel.

"Ini bukan posisi yang menggiurkan dan tak terlalu menarik di Instagram, tapi sebenarnya banyak memberi manfaat," kata dia.

Gerakan tersebut bisa menjadi investasi kesehatan, dan hanya perlu dua menit untuk mempraktikannya.

Lalu, apa saja pose tersebut?

1. Pose rag doll


Gerakan ini hanya cukup dilakukan dengan posisi kepala di bawah dan menghadap tubuh.

Lalu posisikan kaki sedikit melebar dan lutut sedikit ditekuk.

Setelah itu, pegang siku kiri dengan telapak tangan kanan dan sebaliknya.

Lakukan seperti gerakan memeluk sembari meregangkan punggung bawah dan paha belakang.

2. Utthita hasta padangusthasana


Pose ini melibatkan keseimbangan pada satu kaki.

Untuk melakukannya, mulailah dengan menekuk kedua lutut sebelum mengangkat satu lutut ke arah dada.

Dengan posisi kaki berdiri sedikit tertekuk, pegang kaki lainnnya dengan tangan secara bertahap.

Setelah itu, lakukan peregangan pada kaki yang berada di posisi depan tubuh.

Menurut Vertue, langkah ini sangat berguna untuk pelari dan membantu dengan mobilitas pinggul, kekuatan dan stabilitas," kata Vertue.

Vertue mengajarkan gerakan ini pada kliennya yang berusia 20 tahun karena fleksibilitas tubuh mereka lebib terjamin, sehingga mereka tak perlu usaha ekstra untuk melakukannya.

"Dan ketika saya melihat klien saya yang lebih tua di usia 50-an, 60-an dan 70-an, mereka menyesal mengapa tak melakukan pose ini lebih awal," papar dia.

Vertue juga menambahkan, mereka yang berusia 60 tahun sebaiknya mempraktikannya di pagi hari dan melakukan 20 sit-up dan twist sebelum melakukannya.

Baca juga: Mantan Pelatih David Beckham Ungkap 3 Kesalahan Wanita Saat Olahraga

Manfaat lain yoga

Vertue percaya mempraktikan yoga secara teratur tak hanya menambah keluwesan dan fleksibilitas tubuh.

Tapi, juga mampu meningkatkan kesehatan pencernaan. Vertue juga mengatakan selama ini gerakan yoga hanya dipandang dari segi estetika.

Padahal, yoga jauh lebih dalam dari hal itu. Gerakan pada yoga, mampu memijat dan menstimulus organ-organ pencernaan, misalnya pada pose pavanmuktasana.

Pose pavanmuktasana dilakukan dengan berbaring di atas lantai dengan kedua tangan di tempatkan pada satu lutut.

Baca juga: Joe Taslim: Judo Itu Butuh Kekuatan Pinggang, Lutut, dan Siku

Setelah itu, angkat lutut tersebut ke arah ketiak dengan posisi kaki berlawanan tetap lurus.

"Ketika melakukan gerakan squat, kita memijat organ-organ pencernaan," papar dia.

Namun, banyak dari kita yang memiliki gaya hidup pasif, misalnya melakukan banyak hal dengan duduk.

Inilah yang membuat sistem pencernaan kita menjadi berat. Sistem pencernaan kita sangat bergantung dan berevolusi pada saat kita melakukan squat.

Lalu, berapa lama kita harus melakukan yoga untuk mendapatkan manfaat yang maksimal?

Vertue menyarankan kita untuk berolahraga setiap hari, terutama bagi mereka dengan rutinitas kerja yang menuntut untuk duduk di belakang meja.

Bahkan, bagi mereka dengan pekerjaan yang mewajibkan mereka berdiri sepanjang hari, tetap saja mereka tetap tak benar-benar menggerakan tubuhnya.

Menurut dia, ada banyak waktu yang kita lewatkan hanya untuk berbaring atau duduk. Oleh karena itulah kita butuh olahraga demi kesehatan.

Dengan menyisihkan sedikit saja waktu untuk berolahraga, telah mampu menjaga kesehatan kita.

"Saya selalu mengatakan, berolahraga 10 menit setiap hari, akan lebih bermanfaat daripada sekali per minggu," papar dia.

Bentuk olahraga lain yang bisa dilakukan selain yoga adalah latihan beban dan senam.

Baca juga: Olahraga untuk Mencegah Osteoporosis

Vertue juga menyarankan kita untuk melakukan dua hingga tiga sesi pelatihan ketahanan setiap minggu, di samping mempraktikan yoga.

"Secara umum saya mendorong perempuan untuk membentuk jaringan otot, karena kita cenderung kehilangan banyak jaringan otot di kemudian hari," tambah dia.

Cara ini, kata Vertue, juga dapat menstimulasi kepadatan mineral tulang yang dapat dilakukan dengan mempraktikan olahraga tersebut.

"Saya memiliki banyak klien yang penderita osteoporosis di usia 30-an dan itu tidak pernah terjadi," papar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com