Satu studi telah mengaitkan konsumsi protein yang berlebihan (dari daging merah) dengan penyakit ginjal.
Sementara itu, riset yang dilakukan pada atlet menunjukkan peningkatan asupan protein menyebabkan penurunan tingkat hidrasi tubuh.
Namun, kita bisa mengatasinya dengan menambah asupan air atau mengurangi asupan protein.
Baca juga: Dehidrasi Juga Bikin Kita Sulit Tidur
4. Sakit kepala
Dehidrasi dapat menyebabkan sakit kepala. Jadi, sebaiknya kita berhati-hati dalam mengonsumsi protein dan memperbanyak asupan air untuk tubuh.
5. Sembelit
Efek samping lain dari mengonsumsi protein berlebihan dan membatasi karbohidrat adalah kurangnya serat dalam tubuh.
Kekurangan serat menyebabkan masalah usus seperti sembelit, kembung dan ketidakseimbangan bakteri di usus yang mendatangkan masalah pada pencernaan.
Baca juga: Sembelit Jadi Gangguan Pencernaan Utama Para Traveler
6. Tubuh mudah lesu
Gejala ini dikenal dengan "keto flu". Saat kita mengonsumsi makanan tinggi protein, kita mungkin akan merasa lesu.
Protein memang membuat kita merasa kenyang lebih lama dari karbohidrat. Namun, terlalu banyak mengonsumsinya justru membuat berat badan meningkat.
Pada dasarnya, karbohidrat sangat mudah dicerna, menyebabkan lonjakan insulin dan penambahan berat badan.
Kelebihan protein akan memicu proses glukoneogenesis yang dilakukan tubuh untuk memecah protein, dapat menyebabkan fluktuasi kadar kortisol, membuat kita mudah merasa lelah.
Baca juga: Lelah Kerja? Cobalah Atasi dengan Mindfulness
Namun, gejala tersebut juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti adanya penyakit tertentu atau faktor gaya hidup yang salah.
Lemak sehat dapat menyeimbangkan gula darah dan membantu mengatasi kelelahan terkait dengan diet rendah karbohidrat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.