“Saya kehilangan 4,5 liter darah, dan saya dilarikan ke ICU. Sayangnya, limpa saya harus dikeluarkan. Saya tinggal di ICU selama seminggu untuk pulih," ucapnya.
Untungnya, Ismail masih beruntung. Ia selamat dan masih bisa melanjutkan hidupnya. Ia pun tak pantang menyerah dan kembali berusaha untuk menurunkan berat badan hingga 90 kilogram.
Dia kini berterima kasih atas setiap aspek pengalaman penurunan berat badannya — bahkan tantangannya.
"Saya ingat betapa bahagianya saya bisa bermain ski secara fisik," katanya.
Baginya, itu adalah sesuatu yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Sementara, ia pulih dari cedera ini, Ismail fokus pada gizi dan membuat rencana untuk mengikuti maraton pertamanya akhir tahun ini. Dia memiliki beberapa pelajaran ski lagi yang rencananya akan dia selesaikan ketika musim dingin tiba.
"Semuanya ada dalam daftar keinginan saya, dan saya akan melakukan semuanya," katanya.
"Menurunkan berat badan itu sederhana, tetapi itu tidak mudah," katanya.
Baginya, menurunkan berat badan seperti belajar gitar atau bahasa baru, yang memerlukan komitmen.
"Kamu harus meluangkan waktu untuk itu dan mengatur hidup. Kamu tidak akan melihat perubahan dalam hitungan hari bahkan minggu. Kamu harus memercayai prosesnya dan terus menjalaninya," tambah Ismail.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.