Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Berat Badan Normal, Lemak di Perut Tetap Berbahaya

Kompas.com - 30/07/2019, 15:29 WIB
Nabilla Tashandra,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber NYPost

Jadi, alih-alih mengukurnya lewat berat badan keseluruhan, Kumar menyarankan setiap individu untuk fokus pada rasio pinggang ke panggul.

Artinya, kita mencari angka yang didapatkan dari membagi lingkar panggul dengan lingkar pinggang.

"Itu adalah tanda vital lainnya setelah suhu tubuh, denyut jantung, dan tekanan darah," kata Kumar.

Menurut Kumar, ukuran lingkar pinggang harus lebih kecil daripada lingkar panggul.

Kumar kemudian menyebut studi terdahulu yang dipublikasikan di Medical Journal of Australia.

Studi tersebut menemukan, ukuran-ukuran sebagai poin paling krusial dalam memprediksi kematian karena penyakit kardiovaskular.

Ketika ukuran-ukuran tersebut masuk kategori tidak ideal, seseorang akan tetap memiliki risiko lebih terkena penyakit kardiovaskular, meski memiliki indeks massa tubuh (BMI) dan lingkar pinggang ideal.

Baca juga: Rutin Jalan Kaki tapi Berat Badan Enggak Turun, Apa Sebabnya?

Laki-laki dan perempuan yang memiliki rasio pinggang ke panggul lebih besar dari 0,90 atau 0,80 atau lingkar pinggangnya mendekati lingkar panggul, artinya memiliki risiko kematian lebih tinggi.

Namun, pengukuran ini belum menjadi praktik yang umum dilakukan oleh para dokter.

Kumar berharap, para dokter dan fasilitas kesehatan mulai memonitor rasio tersebut pada pasien mereka.

Jika belum memungkinkan, Kumar menyarankan para pasien untuk melakukannya secara mandiri di rumah.

Kita hanya perlu mengukur lingkar pinggang dan panggul menggunakan pita ukur, lalu membagi lingkar panggul dengan pinggang.

Contohnya, seseorang dengan lingkar pinggang 28 inci (71cm) dan lingkar panggul 38 inci (97cm) memiliki rasio sehat 0,74.

Baca juga: Yuk, Ukur Lingkar Pinggang, Makin Besar Makin Berisiko...

Menjaga lemak perut tetap dalam kontrol memang merupakan sesuatu yang sulit, terutama karena adanya sejumlah faktor, salah satunya metabolisme tubuh yang lambat.

Namun, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk meminimalisasi masalah tersebut.

Kumar menyarankan kita untuk mulai menjaga pola makan dengan menerapkan makan bersih, mengurangi makanan olahan dan fokus menjalani pola makan rendah karbohidrat.

Juga perlu menghindari gula tambahan, dan mengutamakan makanan alami.

Kemudian, usahakan meningkatkan aktivitas olahraga dan melakukan olahraga dengan benar.

Kumar mengingatkan, beberapa olahraga lebih efektif membakar lemak perut daripada olahraga lainnya.

Misalnya, daripada memilih kardio, kita disarankan melakukan latihan kekuatan atau latihan beban. Keduanya memiliki korelasi terhadap pengurangan lingkar pinggang.

Tips hancurkan lemak perut

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com