Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Hamil, Perhatikan 4 Hal Ini Ketika Melakukan Yoga

Kompas.com - 07/02/2020, 21:46 WIB
Nabilla Tashandra,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi calon ibu, rutin melakukan olahraga yoga bisa membantu memperlancar proses persalinan. Secara khusus, prenatal yoga atau yoga hamil memiliki sejumlah manfaat.

Beberapa di antaranya melatih pernapasan, meredakan stres, mempersiapkan mental menjadi seorang ibu, hingga menjaga kesehatan secara keseluruhan.

"Untuk ibu hamil yoga diharapkan mampu mengarahkan agar dia rileks," kata Guru yoga tersertifikasi, Fitri Tasfiah ketika ditemui di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (7/2/2020).

Baca juga: Sakit Punggung? Rileks, Ambil Napas, dan Berlatihlah Yoga

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menjalani prenatal yoga. Sebab, melakukan sembarang gerakan atau menjalaninya pada waktu yang tidak tepat bisa berbahaya bagi ibu dan janin.

Lalu, apa saja yang perlu dilakukan?

1. Mencari bantuan instruktur

Ketika hendak melakukan prenatal yoga, pertimbangkan untuk mencari bantuan instruktur.

Instruktur akan mengarahkan gerakan-gerakan yang aman dilakukan dan disarankan untuk ibu hamil.

Saat ini memang banyak video di internet yang bisa dijadikan media belajar yoga. Namun, gerakan yang salah bisa menimbulkan kram, cedera, bahkan masalah fatal lainnya, terutama bagi orang-orang yang baru melakukan yoga.

Baca juga: Riset Klaim Yoga Wajah Buat Wanita Terlihat Awet Muda

2. Pertimbangan waktu kehamilan

Ibu hamil tidak disarankan melakukan yoga pada masa kehamilan kurang dari empat bulan, karena berisiko membahayakan janin.

Namun, yoga boleh dilakukan hingga jelang waktu persalinan karena bisa membantu memperlancar proses persalinan.

"Untuk ibu hamil trimester awal sebaiknya berhati-hati, sebaiknya di atas empat bulan," ucapnya.

Baca juga: 3 Manfaat Yoga Berdasarkan Penelitian

 3. Hindari gerakan berbahaya

Beberapa jenis latihan yoga sebaiknya dihindari oleh ibu hamil. Terutama gerakan-gerakan yang memicu kontraksi atau memberi tekanan yang terlalu kuat.

Misalnya, kapalabhati. Pada kapalabhati kita berlatih melakukan pernapasan dengan embusan yang kuat.

Hal ini berbahaya pada ibu hamil, karena dikhawatirkan memicu kontraksi. Pose seperti inversion (kaki di atas kepala di bawah) juga sebaiknya dihindari.

"Tidak boleh melakukan gerakan yang memicu kontraksi. Penahanan perut atau pengencangan perut itu dihindari, jangan terlalu memberi tekanan," ujarnya.

Baca juga: Kamus Lengkap untuk Memulai Yoga bagi Pemula

4. Perhatikan napas dan kondisi fisik

Ketika napas sudah mulai tidak teratur, ibu hamil disarankan untuk berhenti dan rileks. Jangan terlalu memaksakan diri hingga terlalu lelah atau kehabisan napas.

Kemampuan setiap orang juga berbeda. Beberapa orang sudah terbiasa berolahraga bahkan sebelum hamil, namun sebagian lainnya mungkin tidak terbiasa dengan rutinitas olahraga.

Kondisi kehamilan setiap ibu juga berbeda. Beberapa kehamilan cenderung lebih rentan daripada yang lainnya.

"Enggak boleh dibikin stres, jangan terlalu di-push," tutur guru yoga yang fokus melatih sejak 2015 itu.

Baca juga: Belajar dari Meghan Markle, Pahami Manfaat Yoga Saat Hamil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com