Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/04/2020, 18:17 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

Sebab, makanan manis umumnya akan membuat seseorang mengalami obesitas, serta mengalami peningkatan kadar kolesterol dan kadar trigliserida. Ketiga kondisi tersebut merupakan faktor risiko utama dari penyakit jantung.

Selain itu, mengonsumsi terlalu banyak minuman manis juga kerap dikaitkan dengan aterosklerosis, yaitu gangguan jantung yang disebabkan oleh tersumbatnya pembuluh darah arteri di jantung oleh lemak.

Baca juga: Makanan Manis dan Dampaknya pada Kesehatan Jantung

4. Meningkatkan berat badan

Semakin banyak Anda mengonsumsi gula, maka kenaikan berat badan yang akan dialami juga semakin banyak.

Individu yang mengonsumsi minuman manis berlebihan, umumnya memiliki berat badan berlebih dan lebih berisiko terkena diabetes tipe 2.

5. Memicu timbulnya kerusakan hati

Bahaya makanan manis lainnya yang dapat terjadi adalah, terjadinya penumpukan lemak di hati.

Selain itu, kebiasaan buruk ini juga dapat membuat hati menjadi resisten terhadap hormon insulin, yang berguna untuk mengubah gula di dalam darah menjadi energi. Hal ini membuat lebih berisiko terkena diabetes tipe 2.

6. Meningkatkan risiko gangguan ginjal

Jika Anda adalah seorang penderita diabetes, terlalu banyak mengonsumsi gula bisa meningkatkan risiko terjadinya kerusakan ginjal. Jika tidak segera diatasi, kerusakan ginjal yang terjadi dapat berkembang menjadi gagal ginjal.

7. Berpengaruh pada kesehatan seksual

Banyaknya kandungan gula dalam darah dapat menjadi salah satu penyebab impotensi pada pria. Sebab, kadar gula dalam darah dapat memengaruhi sistem sirkulasi yang mengontrol aliran darah.

Saat ereksi, seorang pria memerlukan aliran darah yang lancar. Terlalu banyak mengonsumsi gula dapat menghalangi proses ini.

Baca juga: 6 Cara Efektif Setop Hasrat Santap Makanan Manis

Rekomendasi konsumsi gula harian

Seseorang dikatakan terlalu banyak mengonsumsi gula apabila asupan gula hariannya telah melebihi 150 kalori atau sekitar 9 sendok teh (36 gram).

Membaca jumlah nutrisi di kemasan makanan maupun minuman yang Anda konsumsi, bisa menjadi cara untuk membatasi konsumsi gula sesuai rekomendasi harian.

Jumlah gula di kemasan makanan, umumnya dituliskan dalam satuan gram per penyajian.

Namun, Anda perlu memperhatikan, apakah satu kemasan tersebut diperuntukkan untuk satu kali penyajian atau lebih.

Sebagai contoh, jika pada kemasan tertulis kandungan 5 gram gula per penyajian, padahal satu kemasan digunakan untuk 4 kali penyajian, maka jumlah gula totoal mencapai 20 gram per kemasan.

Karena itu, lebih berhati-hatilah dalam memilih pilihan menu sahur dan berbuka. Konsumsi sayur, buah, serta sumber protein lainnya dan dapatkan gizi yang seimbang, agar puasa dapat berjalan dengan sehat dan lancar.

Baca juga: 6 Fakta Seputar Gula, dari Jenis hingga Batas Konsumsinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com