KOMPAS.com - Coba perhatikan. Apakah kamu menjadi orangtua yang lebih sering marah kepada anak di tengah tekanan masa pandemi Covid-19?
Jika iya, maka kamu sebenarnya tak perlu khawatir. Sebab, kamu tidak sendirian.
Ketika keluarga "terjebak" hanya berada di dalam rumah, disadari atau tidak orangtua memang memiliki kecenderungan untuk menjadi lebih mudah marah.
Ada pula rasa frustrasi terhadap anak-anak akibat pandemi ini, hingga memicu hilangnya kesabaran orangtua.
Baca juga: Mengatasi Insomnia karena Stres Selama Pandemi
“Kelanjutannya adalah orangtua biasanya lalu merasa sangat bersalah, menyesal, karena sempat kehilangan kesabaran," kata Psikiater di Pusat Kesehatan Psikologis Singapura, Dr Lim Boon Leng.
Kondisi tinggal di rumah memang berpotensi meningkatkan kadar stres pada orangtua terkait berbagai isu dan masalah yang menjadi pemicunya.
Theresa Pong, Penasihat Utama di Focus on the Family Singapore, yang biasa memberikan pendampingan kepada pasangan suami-istri memberi pendapat tersebut.
Ada kondisi, seperti cabin fever yang terjadi seperti tanpa jeda, hingga kewajiban merawat anak-anak sendirian sambil tetap harus memenuhi komitmen kerja.
Belum lagi, kondisi yang memaksa suami-istri bekerja berdekatan di rumah, kekhawatiran tentang keuangan, kesehatan, dan hal-hal menyangkut gaya hidup keluarga.
Di saat orangtua memiliki harapan tinggi untuk bisa menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anak, mereka juga harus menyeimbangkan kondisi bekerja dari rumah, sambil merawat anak-anak.
Baca juga: Mengenali Jerawat karena Stres, dan Cara Mengatasinya
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan