Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membersihkan Usus Agar Pencernaan yang Lebih Sehat

Kompas.com, 19 Oktober 2020, 09:21 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber

KOMPAS.com - Sebagai salah satu organ pencernaan yang utama, usus perlu dijaga kesehatan dan juga kebersihannya. Usus yang kotor, berisiko memicu berbagai penyakit, bahkan tak hanya yang berhubungan dengan pencernaan.

Hal ini membuat banyak orang menjalani langkah-langkah untuk membersihkan usus. Namun secara medis, membersihkan usus yang kotor sebenarnya tidak diperlukan kecuali jika memang Anda menderita penyakit tertentu.

Sebab, usus manusia sudah memiliki suatu mekanisme tersendiri untuk membersihkan berbagai kotoran yang mampir ke dalamnya.

Meski begitu, tidak ada salahnya apabila ingin mengetahui cara membersihkan usus kotor guna menjaga kesehatan organ tersebut.

Gejala usus kotor yang perlu disadari

Saat usus sedang tidak sehat atau kotor, maka ada beberapa gejala yang bisa muncul, antara lain:

• Sakit perut

Rasa tidak nyaman di perut seperti sakit, kembung, diare, hingga konstipasi, bisa menandakan penyakit pencernaan bernama irritable bowel syndrome (IBS). Kondisi ini biasanya menyerang area usus besar.

• Lemas

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa orang yang sering lelah, kemungkinan memiliki ketidakseimbangan mikroorganisme di ususnya, termasuk bakteri, virus, dan jamur.

• Ngidam makanan tertentu

Mengonsumsi terlalu banyak gula bisa memicu usus kotor. Sebab, kebiasaan buruk ini akan membuat bakteri menumpuk di saluran pencernaan.

Bakteri ini akan ‘memanipulasi’ tubuh untuk merasa ngidam makanan atau minuman tertentu yang bisa menjadi makanannya.

• Perubahan berat badan

Mengalami kelebihan berat badan bisa menjadi salah satu gejala usus kotor. Sebab, bakteri yang terdapat di usus orang dengan berat badan ideal dan yang obesitas, ternyata berbeda.

• Perubahan suasana hati

Usus kotor tidak hanya bisa memengaruhi kondisi di saluran pencernaan, tapi juga di otak. Beberapa ahli percaya bahwa gangguan dan peradangan yang ada di usus berhubungan dengan pemicu depresi dan gangguan kecemasan.

Baca juga: 10 Gangguan Pencernaan yang Kerap Dialami Orang Indonesia

Cara membersihkan usus kotor

Ada beberapa cara membersihkan usus kotor secara alami yang bisa Anda coba, yaitu:

1. Banyak minum air putih

Untuk membersihkan usus, kitaa disarankan untuk mengonsumsi minimal 8 gelas air hangat per hari. Kita juga bisa menambah asupan cairan dengan mengonsumsi buah yang mengandung banyak air, seperti semangka dan tomat.

2. Mengonsumsi air garam

Apabila usus yang kotor menyebabkan kita merasakan konstipasi atau sembelit, maka mengonsumsi air garam dinilai bisa membantu mengatasinya.

Untuk membuat air garam yang tepat, campurkan 2 sendok teh garam ke dalam air hangat dan minum sebelum mengonsumsi makanan maupun minuman lain, atau saat kondisi perut masih kosong.

Namun, cara ini tidak disarankan untuk dicoba apabila Anda memiliki riwayat hipertensi.

3. Manfaatkan yogurt

Mengonsumsi probiotik seperti yogurt, sangat menyehatkan untuk saluran pencernaan, termasuk membersihkan usus besar. Selain yogurt, makanan fermentasi lain seperti kimchi dan acar juga bisa memberikan manfaat yang serupa.

4. Makan banyak serat

Sudah bukan rahasia kalau serat sangat baik untuk kesehatan pencernaan, termasuk membersihkan usus yang kotor. Dengan mengonsumsi serat, maka kita akan membantu bakteri baik di usus jadi tetap sehat.

Sumber serat tinggi ditemukan pada buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan.

Baca juga: Jumlah Serat yang Dibutuhkan Agar Terhindar dari Masalah Kesehatan

5. Minum jus atau smoothie sayur dan buah

Mengonsumsi jus atau smoothie yang berisi campuran sayur dan buah menjadi salah satu cara membersihkan usus kotor yang populer. Namun sebenarnya, efektivitas metode ini belum terbukti secara ilmiah.

Meski begitu, tentu tidak ada salahnya untuk minum jus sayur dan buah dalam jumlah yang cukup. Vitamin, serat, maupun mineral lain yang terdapat di dalamnya, tetaplah baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.

6. Mengonsumsi lebih banyak zat pati

Dalam makanan-makanan yang mengandung karbohidrat seperti kentang, nasi, dan gandum, ada suatu zat yang disebut pati atau startch.

Zat ini baik untuk kesehatan mikroflora sehat di usus dan bahkan bisa mengurangi risiko kanker usus besar atau kolon.

Namun seperti yang kita tahu, terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat juga tidak baik untuk tubuh. Sehingga, kita tetap perlu membatasi konsumsinya.

Baca juga: Tips Makan Karbohidrat Tanpa Bikin Perut Gendut

7. Minum teh herbal

Beberapa teh herbal juga dinilai baik untuk membantu membersihkan usus yang kotor, karena bisa bertindak sebagai laksatif atau pencahar alami. Meski begitu, jika dikonsumsi berlebihan, teh ini bisa membahayakan kesehatan.

Risiko menjalani prosedur pembersihan usus kotor

Meski tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kesehatan, cara membersihkan usus kotor tetap bisa menimbulkan efek samping. Apalagi jika melakukannya terlalu sering dan tanpa memperhatikan caranya dengan baik.

Berikut ini beberapa risiko yang mungkin muncul:

  • Dehidrasi
  • Mual dan muntah
  • Ketidakseimbangan elektrolit di tubuh
  • Gangguan keseimbangan bakteri baik di usus
  • Penumpukan cairan di paru-paru
  • Gangguan irama jantung

Jika gejala di atas muncul, segera konsultasi ke dokter sebelum kondisi bertambah parah.

Baca juga: 9 Makanan yang Ampuh Cegah Masalah Pencernaan

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau