Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seputar Mimisan pada Anak yang Wajib Diketahui Orangtua

Kompas.com - 27/11/2020, 11:33 WIB
Dian Reinis Kumampung,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Selain benturan, berikut adalah beberpa faktor yang menyebabkan anak mimisan.

1. Pilek dan infeksi

Infeksi hidung atau sinus apa pun akan menyebabkan Little’s Area meradang dan menjadi sensitif. Hal ini membuat hidung rentan terhadap terjadi perdarahan.

Banyaknya lendir atau ingus yang mengumpul di hidung saat pilek membuat jari-jari anak gatal untuk mengjangkaunya.

Jari-jari itulah yang menyebabkan ingus yang kering merobek pembulih darah di bawahnya, yang kemudian akan menjadi mimisan

Baca juga: Membedakan Gejala Pilek, Flu dan Covid-19

2. Perubahan cuaca

Kondisi panas dan kering cenderung mengeringkan selaput hidung, yang menyebabkan Little’s Area menjadi lebih halus dan rapuh, membuatnya lebih mudah retak dan berdarah. Hal yang sama berlaku saat si kecil terlalu lama berada di ruangan berpendingin.

3. Sembelit atau batuk

Mengejan berlebihan akan meningkatkan tekanan di dalam pembuluh darah kecil, hal ini akan meningkatkan kemungkinan meletusnya pembuluh darah di hidung dan terjadilah mimisan.

4. Alergi serbuk bunga

Rinitis alergi kronis menyebabkan peradangan kronis dan masalah ingus di dalam hidung.

Baca juga: Pilek Pagi Hari, Tanda-tanda Rinitis Alergi

5. Benda asing

Anak-anak suka mengorek hidung mereka atau pada balita terkadang mereka memasukkan benda asing ke sana. 

Ilustrasi. Ilustrasi.

6. Masalah medis lainnya

Mimisan menjadi hal yang tidak biasa ketika dibarengi dengan munculnya beberapa memar dalam tubuh anak. Apalagi memar kemudian muncul hanya karena benturan kecil yang dialami buah hatimu.

Jika ini terjadi anak mungkin sedang mengalami masalah kesehatan lain seperti, gangguan pembekuan darah. Untuk mendapatkan diagnosa yang tepat, bawalah anak ke dokter.

Baca juga: Balita Boleh Makan Sushi Ikan Mentah, Asalkan...

Cara melakukan pertolongan pertama

Mimisan mungkin akan membuat anak, dan orangtua panik, terutama saat melihat darah segar yang mengalir. Tapi mimisan pada anak-anak biasanya tidak menyakitkan.

Cobalah untuk menenangkan anak. Menjerit dan menangis hanya akan memperburuk keadaan.

Mintalah anak untuk duduk, kemudian mencondongkan tubuh ke depan, sehingga setiap darah yang keluar akan menetes ke lantai. Ini juga akan mencegah anak menelan terlalu banyak darah.

Remas bagian depan hidung dengan lembut, pegang tepat di depan jembatan tulang. Bila anak sudah memahami instruksi,  mereka bisa melakukan sendiri.

Jangan lepaskan pegangan, dan terus remas hidung selama sepuluh menit. Cara ini akan memastikan pendarahan berhenti. Karena darah membutuhkan waktu beberapa menit untuk menggumpal dan menyumbat pembuluh darah.

Setelah 10 menit, goyang-goyangkan dengan lembut. Jika masih ada pendarahan, jangan panik. Mulailah memeras 10 menit lagi.

Baca juga: Yang Harus Dilakukan Saat Anak Mimisan

Minta anak untuk memuntahkan darah yang mengalir ke mulut. Darah yang tertelan bisa menyebabkan muntah yang hanya akan memperburuk darah di hidung.

Beri kantung es atau handuk dingin di leher juga membantu membuat mereka merasa lebih nyaman dan juga mempercepat penghentian pendarahan.

Beri mereka minuman dingin atau es untuk diisap, selain enak dan menenangkan anak, ini juga bisa membantu menghentikan perdarahan.

Setelah perdarahan berhenti, biarkan anak-anak istirahat selama satu atau dua hari, hindari benturan yang tidak perlu.

Hindari makanan dan minuman panas, atau berendam bak mandi panas, karena dapat mengencerkan darah. Selain itu, pastikan anak tidak mengorek hidung mereka selama beberapa hari.

Baca juga: Pentingnya Fitur Keamanan di Medsos Anak, Orangtua Perlu Tahu

Kapan perlu ke dokter?

Jika setelah 30-40 menit menekan, pendarahan tidak berhenti, bawa anak ke dokter untuk diidentifiaksi penyebabnya.

Terkadang hidung perlu dibalut dengan kain kasa untuk menjaga agar pembuluh darah tetap tertutup, atau antibiotik diresepkan untuk mengobati infeksi apa pun.

Bagaimana jika anak terus mimisan?

Beberapa anak cenderung mimisan secara teratur. Namun, orangtua tidak perlu khawatir.

Mungkin strategi yang paling penting, setelah menghentikan kebiasaan mereka untuk mengupil dan mengorek hidung, orangtua juga harus menjaga bagian dalam hidung anak agar tetap lembab.

Orangtua bisa mengoleskan salep berbahan alami agar area hidung tetap lembab dan tidak kering.  Jika tetap tidak berhasil, bawa anak ke dokter untuk pemeriksaan.

Baca juga: Cara Mengatasi Mimisan dengan Tepat dan Cepat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com