Lalu, bagaimana dengan batik print? Biasanya, batik print memiliki warna yang lebih cerah dan meriah karena dicetak dengan menggunakan tinta kimia.
Baca juga: Kisah Kembang Bangah, Motif Batik Sarat Kritik Karya Go Tik Swan
Kerapian motifnya berbeda
Ini juga cukup mudah untuk dilihat. Pasalnya, motif batik tulis biasanya cenderung tidak presisi dan tidak simetris karena dibuat secara tradisional dan manual.
Kamu akan menemui bagian yang berbeda, tidak sama rata, atau mungkin ada ceceran lilin malam di beberapa tempat.
Lalu untuk batik cap, motifnya memang rapi, umumnya besar, dan teratur serta berulang, karena menggunakan alat bantu cap.
Sementara kain print memiliki motif yang sangat rapi dan nyaris sempurna karena dicetak menggunakan mesin. Meski begitu, beberapa kain print sengaja dibikin tidak sempurna agar menyerupai batik tulis, dengan menggunakan pola batik asli.
Baca juga: Mengenal Batik, Wastra Indonesia yang Diakui Dunia
Perhatikan akhiran dan keluwesan motif
Karena batik tulis dibuat dengan menggunakan canting, tentu motif batik tulis memiliki pola tetesan yang lebih di awal dan di akhir pola.
Sebab, membatik dengan canting akan menggunakan tekanan yang lebih besar pada awal dan akhir pola, serta membuat goresan lebih tegas.
Motif batik tulis juga jauh lebih luwes jika dibandingkan dengan motif batik cap dan kain print. Hal ini disebabkan tidak adanya pengulangan pada motifnya.
Inilah yang membuat harga batik tulis mahal.
Baca juga: Agar Tak Kena Tipu Saat Beli Batik Tulis
Perhatikan kainnya
Kain yang digunakan untuk membuat batik tulis adalah kain katun, kain mori, atau kain sutra. Lalu, kain yang digunakan untuk membuat batik cap cenderung lebih keras, meski terkadang menggunakan kain sutra dan kain katun mori.
Lalu, batik print bisa dibuat dengan berbagai jenis kain, meski jarang menggunakan kain sutra atau kain mori.
Baca juga: 5 Tips Merawat Batik Kesayangan
Hirup aromanya