Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/11/2021, 09:18 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Hal senada diungkapkan oleh pimpinan tim peneliti sebuah studi dari University of Iowa, Dr Wei Bao. Kepada WebMD, ia nengatakn bahwa sensitivitas insulin sebagai faktor hormonal yang berkaitan dengan obesitas dan diabetes juga terganggu ketika waktu jeda antara makan malam dan waktu berikutnya terlalu panjang.

Melewatkan sarapan juga berkaitan dengan dorongan nafsu makan di kemudian hari, yang mungkin menyebabkan seseorang berlebihan di kemudian hari.

Makan berlebihan secara kronis dapat menyebabkan obesitas.

Baca juga: 10 Gejala Diabetes Tipe 2 yang Perlu Diwaspadai

3. Meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular

Tim peneliti Bao juga mengatakan bahwa dampak buruk tidak sarapan termasuk memengaruhi proses hormonal lain yang dapat meningkatkan tekanan darah.

Memiliki jarak makan yang terlalu panjang juga dikaitkan dengan memburuknya kolesterol.

Seorang ahli jantung setuju bahwa makan sesuatu segera setelah bangun tidur adalah sesuatu yang lebih sehat.

Menurut Dr Mohammad Imam dari unit operasi kardiotoraks Staten Island University Hospital mengatakan bahwa makan sarapan lengkap cenderung membuat seseorang memiliki kesehatan kardiovaskular yang lebih baik.

Baca juga: 10 Kebiasaan Sederhana untuk Menjaga Kesehatan Jantung

4. Memicu sakit kepala

Sakit kepala adalah dampak buruk tidak sarapan karena ini adalah makanan pertama yang dikonsumsi setelah hampir 12 jam berpuasa, setelah waktu makan malam.Unsplash/Towfiqu Barbhuiya Sakit kepala adalah dampak buruk tidak sarapan karena ini adalah makanan pertama yang dikonsumsi setelah hampir 12 jam berpuasa, setelah waktu makan malam.
Melewatkan makan memicu penurunan kadar gula secara besar-besaran (hipoglikemia), yang pada akhirnya dapat memicu pelepasan hormon yang dapat mengimbangi kadar glukosa rendah.

Di sisi lain, menurut MedlinePlus, kondisi ini meningkatkan tingkat tekanan darah, memicu migrain dan sakit kepala.

Ini adalah dampak buruk tidak sarapan karena ini adalah makanan pertama yang dikonsumsi setelah hampir 12 jam berpuasa, setelah waktu makan malam.

Baca juga: Rekomendasi Makanan untuk Redakan Sakit Kepala dan Migrain

5. Menurunkan fungsi kognitif

Sarapan akan mendukung fungsi kognitif yang lebih baik. Itulah mengapa, salah satu dampak buruk tidak sarapan adalah gangguan fungsi kognitif.FREEPIK/RAWPIXEL.COM Sarapan akan mendukung fungsi kognitif yang lebih baik. Itulah mengapa, salah satu dampak buruk tidak sarapan adalah gangguan fungsi kognitif.
Sarapan akan mendukung fungsi kognitif yang lebih baik. Itulah mengapa, salah satu dampak buruk tidak sarapan adalah gangguan fungsi kognitif.

Stylecraze mengutip sebuah studi terhadap sekelompok remaja antara usia 12-15 dalam dua percobaan.

Dalam salah satu percobaan, kelompok tersebut diperbolehkan untuk sarapan dan pada percobaan kedua kelompok tersebut diminta untuk menahan diri tidak sarapan.

Hasilnya, ketika sarapan, mereka menunjukkan akurasi yang lebih baik dalam tes pencarian visual, sementara tidak sarapan menghambat hasilnya.

Temuan studi menemukan bahwa sarapan memberi dorongan pada fungsi kognitif. Meskipun penelitian dilakukan pada remaja, efek yang sama juga mungkin dalami pada orang dewasa.

Namun, sarapan juga tak bisa dilakukan di sembarang waktu dan idealnya dilakukan segera setelah bangun. Ulasan mengenai sarapan yang baik sebaiknya jam berapa dapat dibaca pada tautan ini.

Baca juga: Waspadai, 7 Kebiasaan Buruk yang Merusak Fungsi Otak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com