Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/03/2022, 07:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Proses menurunkan berat badan adalah sebuah perjuangan yang sulit bagi Shaune Hayes (46) sejak dia masih kecil.

Bahkan, wanita asal Maryland, AS itu sudah mulai bergabung dalam program penurunan berat badan pertamanya ketika berusia 12 tahun.

"Saya mencoba melakukan penurunan berat badan dengan berbagai macam cara seperti mengikuti diet yang sedang tren, mengonsumsi pil penekan nafsu makan, mengonsumsi B-12, smoothies, dan lain-lain," ungkap dia.

Tapi, sayangnya, dalam semua upaya untuk menurunkan berat badan tersebut, Shaune tidak pernah berpikir tentang penurunan berat badan yang berkelanjutan.

Baca juga: Ternyata, BAB Bantu Turunkan Berat Badan

Jadi, dia selalu ingin menurunkan berat badan dengan cepat, yang sebenarnya tidak dapat mempertahankan berat badannya secara ideal.

"Saya benar-benar bisa menurunkan berat badan saya sebanyak 22 kg pada tahun 2002 untuk melangsungkan pernikahan karena tujuan saya agar bisa mengenakan gaun pengantin milik ibu saya," kata dia. 

"Namun, pola pikir yang berorientasi pada tujuan itu menciptakan efek yo-yo bagi saya."

"Segera setelah saya kehilangan berat badan dan cocok dengan gaun itu, saya tidak lagi termotivasi untuk menjaga berat badan," sambung dia.

Semua kerja keras untuk menurunkan berat badan itu pun hanya difokuskan pada tujuan jangka pendek dan Shaune akhirnya kembali ke kebiasaan lama setelah mencapainya.

Tak lama dari pernikahannya, berat badan Shaune kembali naik dan menjadi salah satu faktor pemicu dalam masalah ketidaksuburan yang dialaminya.

"Saya mencoba untuk hamil selama lima tahun dan akhirnya harus mencari bantuan."

"Saya didiagnosa PCOS (polycystic ovary syndrome), gangguan hormonal yang memengaruhi ovulasi," kata dia.

Dengan bantuan medis, Shaune akhirnya bisa melahirkan seorang putri pada tahun 2007 dan kemudian anak laki-laki kembar pada tahun 2011.

Tapi, perjalanannya menurunkan berat badan masih terus berlanjut usai dia melahirkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com