KOMPAS.com - Selama Perang Dingin, Swiss memiliki ketakutan akan ancaman serangan dari anggota Pakta Warsawa.
Pakta Warsawa adalah aliansi militer yang dibentuk delapan negara di Eropa Timur, yaitu Rusia (dulu bernama Uni Soviet), Albania, Polandia, Rumania, Hungaria, Jerman Timur, Ceko, dan Bulgaria.
Tujuan dibentuknya aliansi ini tidak lain adalah untuk melindungi keamanan sesama anggota Blok Timur dari aliansi militer Blok Barat, NATO.
Swiss, yang merupakan negara netral (tidak memihak blok mana pun) saat itu mempersiapkan segala sesuatunya dengan serius.
Negara tersebut dipenuhi bunker, tempat penyimpanan meriam, serta jembatan yang dipasangi bahan peledak guna mencegah tank atau kendaraan bersenjata lain dari pihak luar masuk.
Namun ada satu hal yang luput dari perhatian Swiss: invasi atau serangan kreasi jam tangan dari Blok Timur.
Kerap dianggap sebagai penghasil jam tangan terbesar di dunia, faktanya Swiss justru tidak memegang kendali penuh dalam pembuatan jam tangan.
Memang, beberapa arloji Swiss menjadi andalan bagi Blok Barat selama Perang Dingin.
Sebut saja Breitling Chronomat yang dipakai Angkatan Udara Italia, atau Omega Speedmaster yang menjadi arloji "wajib" bagi para astronot NASA Amerika.
Baca juga: Perkembangan Jam Tangan dari Masa ke Masa
Hanya saja, negara-negara di Blok Timur juga mengembangkan jam tangan tanpa bergantung pada Swiss layaknya Blok Barat.
Adapun negara-negara di blok timur, ternyata mengembangkan jam tangan sendiri dengan bentuk dan mesin yang tidak kalah menarik, seperti China, Republik Ceko, dan Rusia (dulu Uni Soviet).
Ketiga manufaktur dari negara yang dulunya komunis ini membuat mesin jam sendiri (in-house), memberikan desain dan fitur yang unik, dan pastinya tidak kalah keren dari arloji buatan Swiss.
Penasaran? Baca terus kelanjutannya di bawah ini.
1. Prim (Republik Ceko)