Sayangnya, masalah pencernaan ini dapat menyebabkan kembung dan pada akhirnya kenaikan berat badan selama haid.
Menurut para ahli, tidak ada satu penyebab kembung dan kenaikan berat badan selama siklus haid.
Baca juga: Dikira Menstruasi, Pengantin Ini ternyata Diserang Lintah
Kendati demikian, ada beberapa proses umum yang dapat menyebabkan gejala-gejala ini.
Yang pertama adalah hormon estrogen dapat menyebabkan garam dan air tertahan dalam jaringan tubuh, yang biasanya terjadi ketika estrogen melebihi tingkat progesteron dalam tubuh (alias "dominasi estrogen").
"Salah satu cara untuk mengetahui apakah dominasi estrogen adalah penyebab retensi air dan kembung adalah jika kita memiliki ketidakseimbangan hormon yang sudah ada sebelumnya, yang telah mengakibatkan fibroid, endometriosis, sindrom ovarium polikistik (PCOS), atau kista ovarium."
Demikian penuturan ahli gizi fungsional, Alisa Vitti.
Jadi, apabila kita merasa kembung selama fase luteal (periode dua minggu antara ovulasi dan sebelum dimulainya haid) dan menderita salah satu dari penyakit ini, maka kita mungkin berasumsi bahwa kadar estrogen puncak menyebabkan kembung.
Setiap kali kita stres, kortisol (hormon stres) dilepaskan oleh kelenjar adrenal tubuh.
Ketika kadar kortisol meningkat, tubuh menjadi resisten terhadap insulin yang berakibat pada peningkatan gula darah dan penambahan berat badan.
"Ketika stres, kita tampaknya dapat memiliki kenaikan berat badan sekitar 2 kg lebih banyak daripada biasanya," kata Vitti.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.