KOMPAS.com - Istilah masuk angin seringkali dikaitkan dengan suatu penyakit bagi orang Indonesia.
Orang-orang menyebutnya untuk menggambarkan kondisi tidak enak badan yang seolah diakibatkan oleh angin yang masuk ke dalam tubuh.
Beberapa gejala masuk angin yang dikenal luas mencakup kelelahan, meriang, demam, perut kembung, kedinginan, pusing hingga mual.
Penggunaan istilah tersebut juga sudah sangat lumrah dan sudah digunakan turun-temurun.
Konon, beberapa kondisi yang dapat memicu masuk angin adalah kehujanan, berkendara tanpa mengenakan jaket, berada di luar ruangan saat angin kencang hingga telat makan.
Tetapi jika dilihat dari kacamata medis. Apa itu masuk angin, gejala dan penyebabnya?
Baca juga: Cara Mengatasi Masuk Angin yang Membuat Perut Kembung
Dalam kacamata medis disebutkan tidak mungkin bahwa angin bisa masuk ke dalam tubuh dan terperangkap di dalamnya.
Sehingga tidak ada istilah medis yang menggambarkan penyakit masuk angin.
Namun jika ditelaah dari gejala yang ditimbulkan, masuk angin dalam istilah medis disebut dengan flu-like symtomps atau catch a cold.
Melansir Web MD, kondisi tersebut biasa ditandai dengan gejala awal saat terkena flu.
Seperti tubuh yang merasa lelah, demam, pegal-pegal, hidung berair, sakit tenggorokan, keringat dingin, batuk, sakit kepala, muntah dan diare.
Gejala ini dapat muncul secara tiba-tiba ketika tubuh sedang terinfeksi virus mirip flu pada tahap awal virus masuk ke dalam tubuh, namun belum berkembang menjadi influenza.
Baca juga: Penyebab Masuk Angin pada Anak dan Cara Mengobatinya
Banyak orang percaya bahwa masuk angin disebabkan oleh cuaca dingin, angin malam atau angin kencang.
Namun asumsi tersebut tidak dapat dibenarkan jika dilihat dari sudut pandang medis.
Pasalnya, angin dan cuaca dingin tidak menyebabkan masuk angin melainkan hanya meningkatkan potensi penyebaran virus seperti flu dan batuk.
Udara dingin juga dapat membuat tubuh lebih sulit menangkal infeksi bakteri atau virus yang masuk ke tubuh karena sel darah putih tidak mengalir ke selaput lendir.
Dalam kondisi ini, sistem kekebalan tubuh mungkin belum bekerja dengan baik sehingga muncul gejala yang diakibatkan oleh infeksi bakteri atau virus.
Sejauh ini tidak ada obat yang diresepkan untuk mengatasi masuk angin. Yang ada hanyalah pengobatan sesuai gejala yang dirasakan penderitanya.
Misalnya saja seseorang merasakan gejala seperti mual, demam atau sakit kepala. Sehingga minum paracetamol dapat meringankan gejalanya.
Selain itu, beberapa hal dapat membantu dalam mengatasi serta memulihkan kondisi tubuh dengan cepat;
Bila sakit terus berlanjut ketika sudah melakukan sejumlah pengobatan. Segera periksa ke dokter untuk mendiagosis kemungkinan ada penyakit lain yang diderita.
Baca juga: Bagaimana Mengatasi Masuk Angin? Dengarkan Sinyal Tubuh
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.