Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Karakter Generasi Z di Tempat Kerja, Tak Mau Lingkungan Otoriter

Kompas.com - 14/10/2022, 09:21 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Indeed

Di samping itu, generasi Z lebih suka berkomunikasi dengan kontak profesional mereka secara langsung.

Apabila atasan berhasil memahami karakteristik generasi Z yang satu ini, mereka dituntut untuk bisa berkomunikasi secara tatap muka maupun virtual.

2. Menyukai interaksi langsung

Zoom telah mengubah cara berinteraksi sebagian besar orang di dunia semenjak pandemi Covid-19 melanda dunia pada awal tahun 2020 lalu.

Namun, bukan berarti komunikasi secara virtual membuat generasi Z tidak mau bertatap muka secara langsung.

Justru sebaliknya, generasi Z lebih menyukai interaksi langsung ketimbang online, salah satunya ketika mereka wawancara kerja.

Selain itu, 75 persen generasi Z lebih suka berinteraksi dengan atasan secara langsung, menurut survei Workforce Institute.

Apabila generasi Z dilibatkan dalam pertemuan-pertemuan, mereka dapat membagikan perspektif mereka ke orang lain.

3. Mau berwirausaha

Generasi Z tumbuh dengan menyaksikan orang lain menggunakan teknologi untuk menciptakan usaha bisnis yang menguntungkan.

Karena alasan inilah mereka mempunyai tekad untuk menciptakan peluang bagi dirinya sendiri.

Mereka kemungkinan juga mengembangkan kecerdasan bisnis dengan melihat orang lain membangun, memasarkan, dan membiayai idenya.

Baca juga: Apa yang Generasi Z Cari Saat Belanja Online?

Kemauan generasi Z berwirausaha juga terlihat dalam laporan SHRM yang menyebut sebesar 58 persen dari kelompok ini ingin memiliki bisnis.

SHRM juga mendapati temuan, 14 persen generasi Z yang disurvei sudah memiliki bisnis.

Di tempat kerja, atasan dapat mengamati literasi bisnis ini dalam fokus generasi Z pada kompensasi dan tunjangan.

4. Kurang toleran dengan lingkungan otoriter

Generasi Z tumbuh dengan kemampuan untuk berbagi pemikiran dan menerima tanggapan secara langsung melalui media sosial.

Akibatnya, kelompok ini berharap supaya ide-ide mereka didengar dan dihormati di tempat kerja.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com