Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Bayi Bisa Alergi pada ASI? Ini Penjelasannya

Kompas.com - 11/11/2022, 16:18 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Alergi makanan terjadi ketika tubuh salah mengira makanan tertentu sebagai penyusup yang berbahaya.

Sistem kekebalan tubuh mengumpulkan pasukan untuk menghancurkannya.

Hasilnya adalah reaksi alergi. Ini adalah tubuh yang memberikan kompensasi berlebihan untuk apa yang dianggapnya sebagai ancaman.

Gejala reaksi alergi dapat meliputi muntah yang ekstrem, gatal-gatal, pembengkakan pada wajah dan tenggorokan, kesulitan bernapas, serta mengi dan sesak napas.

Sebagian besar alergi makanan bisa berbahaya, bahkan mengancam jiwa.

Tetapi, intoleransi makanan meskipun tidak nyaman bagi bayi dan menyusahkan bagi orangtua, itu bukanlah keadaan darurat.

Jika bayi kita memiliki intoleransi makanan, itu mungkin karena kita mengurangi — atau memotong — makanan yang menyinggung sepenuhnya.

Sebab, intoleransi makanan dapat dipicu oleh jumlah paparan yang sangat kecil terhadap makanan yang menyinggung.

"Jumlah protein yang dibutuhkan untuk memicu masalah pencernaan dari intoleransi makanan sangat kecil, jauh lebih sedikit daripada yang dibutuhkan untuk memicu reaksi alergi," sebut Bjelac.

Baca juga: Tak Hanya untuk Tumbuh Kembang Bayi, ASI Juga Dapat Cegah Penyakit

"Jadi, bayi yang memiliki intoleransi bisa mendapatkan manfaat dari perubahan pola makan kita," imbuh dia.

Sumber intoleransi makanan yang paling umum pada bayi adalah kedelai dan susu sapi.

Apabila dokter menyarankan untuk membatasi atau menghilangkan susu sapi dalam diet karena intoleransi bayi, maka kita harus mengurangi susu dari mamalia lain, termasuk susu kambing dan susu domba.

Susu lainnya seperti santan dan susu almond tidak perlu dihindari dalam banyak kasus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com