KOMPAS.com - Green tea atau teh hijau digemari banyak orang saat ini karena manfaatnya bagi kesehatan.
Selama ribuan tahun, teh hijau digunakan untuk tujuan pengobatan dalam sejarah China.
Terbuat dari daun tanaman Camellia sinensis, teh hijau dianggap lebih sehat dari jenis teh lain karena proses pengolahannya.
Daun muda tanaman dipanen, dibuat layu, dikukus, atau disangrai lalu dikeringkan. Proses ini membantu mencegah fermentasi dan mempertahankan banyak senyawa bermanfaat dalam daun teh.
Baca juga: Ternyata, Teh Hijau Jadi Minuman Terbaik untuk Memperlambat Penuaan
Teh hijau kaya akan polifenol, senyawa alami yang mengurangi peradangan, melindungi dari stres oksidatif, dan mencegah kerusakan sel.
Tak hanya itu. Teh hijau juga mengandung fenol alami dan antioksidan tingkat tinggi bernama katekin. Epigallocatechin-3-gallate (EGCG) adalah katekin yang paling banyak dalam teh hijau.
Bukti menunjukkan, ECGC membantu memperbaiki kesehatan jantung, meningkatkan fungsi kognitif, meningkatkan penurunan berat badan, mengatur kadar gula darah, menjaga kesehatan pencernaan, dan mencegah jenis kanker tertentu.
Di bawah ini adalah manfaat kesehatan dari teh hijau:
Minum teh hijau dapat melindungi dari penyakit kardiovaskular dan menurunkan risiko serangan jantung dan stroke.
Bukti dari 31 studi menemukan, penurunan risiko kedua penyakit itu terkait dengan penurunan signifikan dalam kolesterol total dan lipoprotein densitas rendah (LDL), atau kolesterol "jahat".
Senyawa anti-inflamasi di dalam teh hijau seperti EGCG terbukti dapat merilekskan pembuluh darah dan mengurangi peradangan pembuluh darah.
Tidak diketahui pasti berapa jumlah asupan teh hijau harian yang optimal untuk menyehatkan jantung.
Namun, ada bukti yang menemukan bahwa minum 3-5 cangkir teh hijau setiap hari --dibarengi diet sehat-- dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular 41 persen.
Baca juga: 8 Manfaat Teh Hijau untuk Kesehatan, Tak Cuma Turunkan Berat Badan
Teh hijau bermanfaat bagi kesehatan otak melalui cara:
Kandungan kafein dalam teh hijau meningkatkan suasana hati, tingkat energi, waktu reaksi, dan memori.
Selain kafein, minuman ini juga mengandung L-theanine, asam amino yang memperbaiki suasana hati, menurunkan stres, serta meningkatkan produksi dopamin dan serotonin.
Senyawa katekin EGCG yang sudah disebutkan di poin sebelumnya terbukti mampu melawan radikal bebas, melindungi neuron (sel otak) dari kerusakan, dan menunda atau mencegah kematian sel-sel otak tersebut.
Katekin dalam teh hijau dapat mencegah penyakit neurodegeneratif seperti alzheimer, demensia, dan parkinson.
Berdasarkan sebuah studi, terungkap teh hijau dapat mengurangi risiko penurunan kognitif terkait usia sebesar 64 persen setelah disesuaikan dengan faktor risiko seperti usia, perilaku gaya hidup, dan penyakit bawaan.
Beberapa studi menyelidiki hubungan antara konsumsi teh hijau dan penurunan berat badan. Ditemukan, kafein dan katekin di dalam teh hijau dapat mempercepat metabolisme dan membantu membakar lemak.
Satu studi yang menggali efek ekstrak teh hijau pada penurunan berat badan menyimpulkan, mengonsumsi suplemen ekstrak teh hijau selama 12 minggu menghasilkan penurunan berat badan signifikan.
Suplemen ekstrak teh hijau juga menurunkan indeks massa tubuh pada peserta studi.
Baca juga: Manfaat Teh Hijau bagi Kesehatan, Cegah Kanker dan Kegemukan
Diabetes tipe 2 dikaitkan dengan peningkatan kadar gula darah, yang terjadi ketika tubuh kekurangan produksi insulin atau tidak dapat menggunakan insulin dengan benar.
Dalam studi, diketahui teh hijau bisa membantu mengatur kadar gula darah dan memperbaiki resistensi insulin.
Analisis terhadap 19 studi yang melibatkan lebih dari 1 juta orang dewasa di delapan negara menemukan, meminum sekitar empat cangkir teh hitam, teh hijau, atau teh oolong per hari selama 10 tahun berkontribusi pada penurunan risiko diabetes tipe 2.
Lalu, satu studi yang meneliti orang dewasa di China menunjukkan, konsumsi teh hijau setiap hari dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2, risiko komplikasi kesehatan terkait diabetes, serta kematian pada pasien diabetes.
Teh hijau kaya polifenol yang membantu melawan radikal bebas dan melindungi sel dan DNA dari kerusakan.
Sifat antioksidan di dalam teh hijau juga berperan dalam pencegahan kanker, termasuk:
Baca juga: Apakah Teh Hijau Dapat Menurunkan Kolesterol?
Teh hijau dinilai aman selama dikonsumsi hingga delapan cangkir per hari.
Lebih dari itu, beberapa efek samping yang terkait dengan terlalu banyak asupan kafein bisa timbul, seperti:
Lakukan konsultasi dengan dokter atau pakar medis sebelum mengonsumsi teh hijau jika memiliki kondisi berikut:
Baca juga: Efek Samping Terlalu Banyak Minum Teh Hijau
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.