Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Peran Job Coach agar Penyandang Autisme Bisa Bekerja

Kompas.com - 16/05/2023, 18:27 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

"Di situ kami melakukan edukasi untuk pemberi kerja, terutama HRD, karena ketika HRD tidak memahami penyandang autis, mereka bisa salah menginterpretasikan hal-hal yang unik," tambah dia.

Baca juga: Tips Mengajarkan Anak Berempati dengan Saudaranya yang Autisme

Jadi, job coach perlu memberikan jaminan kalau proses transisi bekerja bisa berjalan dengan baik, bagaimana penyandang autis bisa nyaman di meja kerja dan mampu menghadapi tantangan kerja yang ada.

Dalam praktiknya, menurut Taufik, job coach biasanya hanya melakukan pendampingan selama 2 minggu awal, setelah itu penyandang autisme perlu belajar mandiri.

Kegiatan yang mengasah kemampuan penyandang autisme

Sebagai bentuk kepedulian terhadap individu penyandang autisme, Artotel Group juga belum lama ini berkolaborasi dengan Matalesoge Hospitablelity Academy menyelenggarakan Autism Day at Artotel.

Ada banyak kegiatan yang turut mengasah kemampuan para penyandang autisme dalam acara tersebut, seperti talkshow, workshop seni, pameran seni lukis, penampilan musik, hingga fashion show.

"Kegiatan yang bekerja sama dengan Matalesoge Hospitablelity Academy ini adalah bentuk kepedulian kami kepada penyandang disabilitas seperti autisme."

Baca juga: Pelihara Kucing Ternyata Obat bagi Anak Penyandang Autisme

Demikian penuturan Yulia Maria, Director of Marketing Communications Artotel Group.

"Salah satunya dengan menjadikan jaringan hotel kami sebagai hotel yang ramah untuk IBK dan juga memberi tempat untuk mereka mengasah kemampuan dan keterampilan sosialnya," lanjut dia.

Sementara itu, CEO Matalesoge Special Needs Service, Tommy Hermanses menambahkan, pemberdayaan adalah nilai murni yang harus ditularkan melalui wadah dan komunitas yang mempunyai visi kemanusiaan yang sama.

"Setiap individu, komunitas, maupun instansi yang peduli akan inklusifitas akan selalu bergandengan tangan untuk memberikan kesempatan dalam kesetaraan," ungkapnya.

"Dengan kegiatan ini, kami berharap semakin banyak instansi lebih peduli dan mengerti akan dunia inklusifitas," imbuh dia.

Baca juga: Jeli Menemukan dan Mengembangkan Bakat Anak Autisme

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com