KOMPAS.com - Ada banyak bahan yang biasanya ditambahkan ke dalam makanan selama pemrosesan untuk meningkatkan cita rasa.
Salah satunya adalah monosodium glutamat, yang umumnya dikenal sebagai MSG atau micin.
Meskipun menurut FDA bahan ini aman untuk digunakan dalam makanan, namun beberapa penelitian menunjukkan bahwa itu juga bisa berdampak negatif pada kesehatan.
Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai MSG, makanan apa saja mengandung bahan ini, serta bagaimana dampak buruknya terhadap tubuh.
Baca juga: Mengonsumsi MSG Bisa Bikin Sakit Kepala? Ini Penjelasannya
MSG adalah penambah rasa populer yang berasal dari asam L-glutamat, asam amino alami yang diperlukan untuk pembuatan protein.
Selain digunakan sebagai bahan tambahan makanan, MSG juga terdapat secara alami pada makanan tertentu, termasuk tomat dan keju.
MSG pertama kali diidentifikasi sebagai penambah rasa oleh para peneliti Jepang pada tahun 1908 dan sejak saat itu menjadi salah satu bahan tambahan yang paling banyak digunakan dalam produksi makanan.
Saat ini, MSG dapat ditemukan di sejumlah produk olahan, mulai dari makanan cepat saji hingga sup kalengan.
Menurut penelitian, MSG terbukti dapat meningkatkan rasa makanan dengan merangsang reseptor rasa dan juga meningkatkan penerimaan rasa tertentu.
Maka, menambahkan MSG ke dalam makanan akan menghasilkan rasa umami, yang dicirikan sebagai rasa gurih dan berdaging.
Baca juga: Apakah MSG Benar-benar Berbahaya bagi Kesehatan? Ini Kata Ahli Nutrisi
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.