Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Childfree Tingkatkan Risiko Kanker Ovarium pada Wanita

Kompas.com - 28/05/2023, 09:00 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pilihan hidup pasangan mengenai childfree dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan secara biologis, terutama wanita.

Sebelumnya istilah childfree menjadi populer di kalangan masyarakat sejak influencer Gitasav menggaungkan childfree sebagai pilihan hidupnya.

Tanggapan mengenai childfree pun menjadi bahan diskusi dan memicu pro-kontra di tengah masyarakat. Ada yang menyebut kalau childfree atau menikah tapi berniat tidak memiliki keturunan merupakan hak bagi setiap pasangan.

Tetapi di sisi lain ada anggapan bahwa wanita mengandung, melahirkan dan membesarkan anak sudah menjadi fitrahnya sebagai manusia.

Terlepas dari hal itu, dr. Toto Imam Soeparmono, SpOG, K.Onk, MH, Dokter Spesialis Ginekologi Onkologi mengatakan keputusan untuk tidak memiliki anak bisa meningkatkan faktor risiko kanker ovarium.

"Mengenai childfree ini ada hubungannya dengan faktor risiko kanker ovarium yang disebut angka paritas kelahiran rendah," jelas dokter Toto dalam webinar "Kampanye 10 Jari", Sabtu (27/5/2023).

Childfree salah satu faktor risiko kanker ovarium 

Mengutip Cancer.org, kanker ovarium dapat menyerang wanita tanpa memandang usia, namun lebih sering menyerang mereka yang tidak pernah memiliki anak (childfree), atau mereka yang memiliki anak pertama setelah usia 35 tahun (paritas kelahiran rendah). 

Sedangkan angka paritas kelahiran yang rendah menjadi salah satu dari enam faktor risiko penyebab kanker ovarium. 

Hal itu pun dapat dijelaskan secara biologis karena wanita yang sehat akan melalui masa subur yang disebut dengan ovulasi.

Di fase ini, ovarium kiri dan kanan pada gilirannya akan memproduksi sel telur, kemudian dinding atau jaringan di sekitarnya akan luruh (mengalami perlukaan) dan darah menstruasi akan dikeluarkan.

Setiap bulannya fase ini terus berlanjut karena dinding ovarium yang pecah tadi akan mengalami proses penyembuhan.

Meski perlukaan itu bisa pulih dengan sendirinya, namun ketika wanita tidak memiliki keturunan, perlukaan yang terus berlanjut itu memungkinkan munculnya sel yang tidak sembuh, sehingga terjadilah mutasi hingga memicu pertumbuhan sel kanker.

Baca juga: Childfree dalam Sudut Pandang Feminis dan Kesehatan 

Tidak punya anak memicu kista endometriosis

Di samping itu, terus terjadinya pendarahan ovulasi bisa menimbulkan kondisi yang disebut kista endometriosis.

Ini merupakan jenis penyakit yang ditandai dengan jaringan endometrium pada umumnya berada di lapisan dalam rongga rahim.

Tetapi kelainan ini membuat jaringan tersebut tumbuh di luar rahim seperti pada indung telur atau ovarium.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com