KOMPAS.com - Di tengah-tengah gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) di berbagai perusahaan di dunia, termasuk di Indonesia, banyak orang yang lantas bergulat dengan kondisi kehilangan pekerjaan secara tiba-tiba.
Mengalami kehilangan pekerjaan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, dan menjadi katalisator bagi perasaan ragu pada diri dengan kepercayaan diri yang rendah, bahkan pada pekerjaan berikutnya.
Di luar dampak emosional dari PHK, muncul tekanan untuk membuat rencana baru, baik secara finansial maupun pribadi, termasuk dampak kehilangan pekerjaan di tengah keluarga.
Baca juga: 10 Cara Menjadi Tetap Tangguh dan Termotivasi Pasca Kena PHK
Namun, hal yang sering terlupa dalam masalah ini adalah tentang bagaimana menjelaskan semua masalah tersebut kepada anak-anak.
Penelitian terbaru menunjukkan, perubahan keuangan dalam keluarga merupakan pengganggu dalam kehidupan anak-anak, yang juga bisa memengaruhi kesehatan mental mereka.
Oleh karena itu--sejauh masih masuk akal, bersikap jujur dapat membantu anak untuk memahami kenyataan tentang bagaimana kehidupan mereka mungkin terdampak, tanpa merasa harus menanggung beban.
"Ini adalah manuver yang rumit, tetapi tetap mungkin untuk dilakukan," kata Amanda Morin, Wakil Presiden bidang pembelajaran dan pengetahuan di Jed Foundation--sebuah organisasi nirlaba kesehatan mental yang membantu kaum muda.
"Mampu bersikap tenang, dan menenangkan diri sebelum memulai percakapan sangatlah penting," kata Morin, yang juga memiliki keahlian dalam bidang perkembangan anak, psikologi, dan intervensi orangtua.
"Ada cara untuk melakukan percakapan yang otentik dan tulus serta jujur, tanpa merasa panik pada saat yang bersamaan."
Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika berbicara dengan anak masalah PHK yang terjadi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.