Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenis-jenis Vitamin yang Larut dalam Air dan Cara Kerjanya dalam Tubuh

Kompas.com - 07/06/2023, 09:35 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Dan orang yang sedang hamil disarankan untuk mendapatkan 600 mcg folat per hari.

Tidak seperti vitamin B lainnya, B9 tidak banyak ditemukan dalam banyak makanan.

Itulah sebabnya orang yang sedang hamil atau mencoba untuk hamil disarankan untuk mengonsumsi suplemen untuk memastikan mereka mendapatkan jumlah yang cukup.

Baca juga: Folat hingga Vitamin D, 4 Vitamin dan Mineral Penting untuk Ibu Hamil

Vitamin B12

Vitamin B12 diketahui dapat membantu memproduksi sel darah merah, mendukung fungsi otak yang sehat, memberi kita dorongan energi, dan bahkan dapat membantu menjaga penglihatan tetap kuat.

FDA merekomendasikan orang dewasa dan anak-anak berusia 4 tahun ke atas untuk mendapatkan 2,4 mcg vitamin B12 per hari.

Kita pun bisa mendapatkan vitamin ini melalui berbagai macam asupan seperti hati sapi, yogurt, telur, dan lainnya.

Cara kerja vitamin dalam tubuh

Vitamin yang larut dalam air, berarti air dalam tubuh kita menyerap vitamin-vitamin ini untuk menggunakannya.

Tidak seperti vitamin yang larut dalam lemak, vitamin yang larut dalam air tidak akan tersimpan dalam tubuh untuk waktu yang lama.

"Vitamin yang larut dalam air bergerak melalui sistem tubuh dengan cepat. Jadi, harus sering diisi ulang," kata Goldman.

Maka, penting untuk mengonsumsi banyak makanan yang mengandung vitamin C dan semua vitamin B secara teratur.

Hal ini akan membantu memastikan bahwa kita memiliki cukup banyak vitamin yang beredar di dalam tubuh.

Dan karena nutrisi ini tidak bisa bertahan lama, jarang sekali kita memiliki terlalu banyak vitamin C atau vitamin B kompleks dalam tubuh.

Baca juga: Apakah Vitamin C Dapat Mengobati Jerawat?

Apa yang tidak digunakan hanya akan melewati ginjal dan keluar dari tubuh melalui urin.

Makanan vs suplemen

Saran terbaik adalah untuk mengambil pendekatan makanan demi mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh daripada mengandalkan suplemen.

Karena makanan utuh memiliki begitu banyak senyawa yang digunakan tubuh untuk menjaga kesehatan yang tidak dapat ditiru oleh suplemen secara efektif.

"Tetapi, jika kita memilih untuk mengonsumsi suplemen untuk memastikan tubuh mendapatkan cukup vitamin C atau vitamin B-kompleks, hal ini aman bagi kebanyakan orang untuk melakukannya," ujar Goldman.

Sebab, bagi kebanyakan orang, tubuh akan membersihkan diri dari vitamin yang larut dalam air.

Baca juga: Ilmuwan Rekayasa Gen pada Tomat, Jadi Sumber Utama Vitamin D

Jadi, apabila kita juga mendapatkan vitamin dari makanan dalam diet, suplemen mungkin berarti kita mengeluarkan sebagian besar dari apa yang kita konsumsi.

Jika kita khawatir bahwa kita tidak mendapatkan cukup vitamin yang larut dalam air dalam makanan, bicarakan hal ini dengan ahli kesehatan seperti dokter perawatan primer atau ahli diet tentang asupan kita dan saran mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com