Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chris Terrell, Turunkan Berat Badan 56 Kg dan Tetap Makan Karbohidrat

Kompas.com - 15/07/2023, 22:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Insider

KOMPAS.com - Seorang pria bernama Chris Terrell yang tinggal di Jonesboro, Arkansas, Amerika Serikat mengalami obesitas sejak berusia 15 tahun, di mana saat itu berat badannya mencapai lebih dari 94 kilogram.

Terrell bahkan telah menghabiskan puluhan tahun untuk mencoba diet dengan mengurangi karbohidrat, namun penurunan berat badannya tidak bertahan lama.

Sampai pada akhirnya, Terrell berhenti sejenak untuk merenung dan mengubah pola pikirnya sehingga ia berhasil menurunkan berat badannya secara berkelanjutan.

Kematian ayahnya yang mendadak juga menjadi salah satu hal yang mendorongnya untuk melakukan perubahan.

Dengan berat badan terakhirnya, yakni sekitar 131 kg, Terrell menyadari, semua yang ia coba sebelumnya tidak berhasil. Jadi, ia memutuskan untuk melakukan yang sebaliknya.

Baca juga: Puasa Intermiten dan Defisit Kalori, Mana Paling Efektif Turunkan Berat Badan?

Alih-alih mencoba menurunkan berat badan secepat mungkin, pria yang kini berusia 38 tahun itu memutuskan untuk melakukannya secara perlahan.

Ia bahkan tidak mengurangi karbohidrat atau hidup dengan protein shake sebagai pengganti makanan, karena ia ingin tetap makan semuanya.

"Saya tidak akan meminta diri saya untuk berhenti makan es krim selama 10 tahun, itu bodoh," kata Terrell kepada Insider.

Alih-alih menetapkan aturan diet yang rumit, Terrell memutuskan untuk makan hanya ketika lapar dan hanya menimbang berat badannya sebulan sekali.

Selain itu, Terrell secara bertahap membangun kebugarannya dan mulai mengangkat beban, melakukan senam, dan berlari.

Baca juga: Kunci Keberhasilan Jonathan Hodgson Turunkan Berat Badan 136 Kg

Ia pun kehilangan berat badannya sebanyak 56 kg setelah 2½ tahun kemudian, dan sejauh ini ia telah mempertahankan berat badannya selama 1½ tahun.

Penelitian menunjukkan, penurunan berat badan secara perlahan lebih berkelanjutan daripada yang cepat.

Para ahli nutrisi umumnya tidak merekomendasikan diet yang terlalu ketat karena itu sulit dilakukan dan dapat menyebabkan siklus yang tidak baik pada kebiasaan makan, atau kecenderungan makan secara berlebihan.

Kematian ayahnya mengubah pandangan Terrell

Terrell mengubah pandangannya dalam banyak hal setelah ayahnya meninggal pada musim semi 2019.

Baca juga: Berapa Lama Waktu untuk Turunkan Berat Badan? Ini Kata Ahli Gizi

Seorang pria bernama Chris Terrell akhirnya berhasil turunkan berat badan hingga 56 kg setelah bertahun-tahun gagal. Insider Seorang pria bernama Chris Terrell akhirnya berhasil turunkan berat badan hingga 56 kg setelah bertahun-tahun gagal.
Tetapi, salah satu yang paling besar adalah bagaimana ia memandang waktu.

Terrell menyadari, selalu menunggu motivasi untuk bangkit tidak akan berhasil.

Jadi, ketika sang kakak ipar menantangnya untuk bergerak selama 20 menit tiga kali seminggu, ia pun menyetujuinya.

Terrell bahkan pernah berenang tiga kali seminggu, dan dia sangat memerhatikan pola makan maupun kebiasaan makannya.

Namun karena tidak ingin gagal lagi, ia memutuskan untuk memulai dari yang kecil dengan tidak menghitung kalori dan mencoba untuk hanya makan saat lapar.

Baca juga: Cuka Apel untuk Turunkan Berat Badan, Caranya?

"Saya pikir, jika saya baru saja memulai 10 tahun yang lalu, saya akan selesai sekarang, bahkan jika saya hanya kehilangan satu pon sebulan." ungkapnya.

"Hal terakhir yang ingin saya lakukan adalah duduk di ranjang sambil berpikir, seandainya saja saya baru memulainya," kata dia.

Terrell tidak berpikir untuk menurunkan berat badannya hingga 45 kg.

Ia hanya berpikir untuk menurunkan berat badan setengah kilogram saja dan melakukannya berulang kali.

Namun, akhirnya, Terrell berhasil menurunkan berat badannya sebanyak 13 kg dalam enam bulan pertama.

Melakukan pendekatan seperti bisnis

Terrell mengatakan, ia selalu menikmati pemecahan masalah, mengerjakan banyak proyek, dan membuat perubahan organisasi terjadi karena ia bekerja untuk chief operating officer sebuah perusahaan pembersih komersial.

"Saya berpikir, mengapa saya tidak melakukan pendekatan dengan cara yang sama dalam hidup saya?" kata dia.

Ia pun mengalihkan fokusnya ke dalam dan mendekati penurunan berat badannya seperti sebuah tantangan bisnis.

Baca juga: Cerita Saykoji Turunkan Berat Badan 35 Kilogram, Jadi Lebih Bahagia

Terrell melakukan analisis akar masalah untuk menemukan penyebab utama mengapa upaya penurunan berat badan sebelumnya gagal.

"Setiap kali saya menurunkan berat badan, saya selalu mendapatkannya kembali, bahkan lebih karena saya tidak pernah mengatasi masalah yang sebenarnya," kata Terrell.

"Saya selalu menambah berat badan karena saya adalah orang yang sama seperti saat saya memulainya," jelas dia.

Ia juga mengibaratkan dirinya dengan menyekop air dari kapal yang tenggelam daripada menutup kebocoran.

Kali ini, Terrell memikirkan pemeliharaan penurunan berat badan sebelum ia mulai menurunkan berat badannya untuk memastikan dia memulai perubahan gaya hidup yang ingin ia lanjutkan setidaknya selama 10 tahun.

Hal itu dilakukan mulai dari memperbaiki hubungannya yang buruk dengan makanan.

Terrell terbiasa menambah berat badan dan melakukan diet ketat, jadi ia bertujuan untuk tidak menambah berat badan atau menurunkannya secara perlahan, rata-rata kurang dari 0,9 kg per minggu.

Baca juga: Sukses Turunkan Berat Badan 163 Kg, Lalu Muncul Masalah Kulit Berlebih

"Selama timbangan tidak naik, saya bergerak ke arah yang benar," terangnya.

Mengurangi pemicu stres

Terrell juga menyadari, gaya hidupnya membuat ia sangat mudah untuk menambah berat badan.

Ia hanya bergerak sesedikit mungkin, begadang hingga pukul 2-3 pagi setiap malam untuk bermain video game atau menonton TV, dan makan banyak makanan cepat saji karena kebiasaan.

Sebagai seorang yang memproklamirkan diri sebagai "pecandu kerja", rapat-rapatnya juga berfokus pada makanan.

Di samping itu, ia juga mengidentifikasi pemicu stres dalam hidupnya termasuk bagian yang menghambatnya untuk bisa menurunkan berat badan.

Baca juga: Perjalanan Bayar Bayarsaikhan Turunkan Berat Badan Sampai 104 Kg

Untuk itu, ia mengambil tindakan yang mampu mengurangi pemicu stres negatif dan membantunya mengembangkan gaya hidup yang lebih sehat.

Sekarang, Terrell mulai membuat video jurnal untuk mendokumentasikan perjalanannya dan menempelkan kartu catatan di sekitar rumahnya untuk membantunya tetap berada di jalur yang benar.

Ia juga membagikan perjalanan dan sarannya kepada orang lain sebagai pelatih penurunan berat badan di media sosial, termasuk TikTok, di mana ia memiliki lebih dari 280.000 pengikut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com