Misalnya, waktu bermain dengan temannya menjadi lebih pendek karena sering memukul yang lain.
Baca juga: 4 Tips Membantu Balita agar Mudah Berteman
Proses pemahaman untuk masing-masing hal ini bergantung pada banyak faktor, termasuk usia dan kemampuan balita untuk memahami serta kesabaran orangtua.
Anak kita mungkin tidak paham cara lain menyalurkan emosinya selain dengan memukul.
Ajari mereka reaksi lainnya ketika situasi membuat mereka marah misalnya dengan bicara lebih jelas atau menjauh dari lokasi.
Butuh waktu untuk mengajari balita soal ini namun hasilnya pasti akan memuaskan.
Cara ini bisa dilakukan untuk anak usia 1 atau 2 tahun ketika mereka memiliki dorongan untuk memukul.
Orangtua dapat memegang tangan yang mereka gunakan untuk memukul dan menunjukkan sentuhan lembut.
Baca juga: Anak Kerap Memukul, Bagaimana Mengatasinya?
Jika tidak mempan, cobalah mengalihkan mereka dari perilaku negatif dengan aktivitas lain.
Namun, penting untuk memastikan bahwa memukul tidak memberikan anak lebih banyak perhatian karena bisa jadi pembelajaran yang buruk.
Jika merasa anak sering memukul karena salah mengelola emosi, orantua dapat mencoba mengajarkan lebih banyak pilihan untuk mengekspresikan perasaannya.
Misalnya menjelaskan arti berbagai kata perasaan, dengan cara yang sesuai dengan usia anak.
Kenali perilaku anak sebelum mereka mulai mengangkat tangannya untuk memukul.
Baca juga: Bagaimana Mencegah Anak Menggunakan Kata Kasar?
Misalnya suara garaman, frustasi, merengek, menangis atau lainnya yang jadi pemicu khasnya.
Dengan mengidentifikasinya, kemungkinan besar orangtua akan dapat menghentikannya sebelum hal itu terjadi baik dengan obrolan atau tindakan pencegahan.
Sebaliknya, ada beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan orangtua untuk menghadapi anak yang suka memukul.