Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/08/2023, 13:24 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Bagi kebanyakan orang, dibutuhkan waktu sekitar 20 menit bagi otak untuk mencatat apakah tubuh sudah kenyang setelah makan, jadi makanlah dengan perlahan dan tunggu sebelum makan lagi.

2. Belajar mengelola rasa lapar

Selain memilih porsi makan yang lebih kecil, Terrell juga belajar mengelola rasa laparnya.

Misalnya, jika ia merasa lapar pada pukul 17.00, tetapi ia akan makan malam pada pukul 19.00, maka ia akan "mengganjal" hanya dengan makan camilan agar tetap lapar.

Baca juga: 5 Manfaat Teh Bawang Putih, Turunkan Kolesterol hingga Berat Badan

Jika Terrell makan berlebihan atau makan sebelum lapar, ia membiasakan diri untuk merenungkan tindakannya.

Sehingga, dari sana dia bisa belajar mencoba mencari tahu apakah dia makan untuk kenyamanan atau karena bosan.

"Kapan pun saya melewati batas itu, saya harus memahami mengapa saya melewatinya,'" kata dia.

Di samping itu, membuat catatan harian juga membantunya menemukan pola dalam perilakunya dan membentuk kebiasaan baru.

3. Memikirkan rasa lapar dalam skala "dapat mencegah makan tanpa berpikir"

Seorang ahli diet, Kara Mockler mengatakan, dengan mendengarkan sinyal rasa laparnya dan berhenti ketika sudah merasa kenyang, Terrell makan dengan mindful.

Menurut dia, memikirkan rasa lapar dalam sebuah ukuran dapat membantu orang mengenali rasa lapar dan kenyang mereka.

"Jika orang mulai meluangkan waktu 15 detik sebelum makan untuk mengecek diri mereka sendiri dan menilai dari 1-10 seberapa lapar yang mereka rasakan, hal ini dapat membantu mereka membagi porsi makan yang seimbang," kata Mockler.

Baca juga: Pakai Tomat untuk Turunkan Berat Badan, Mau?

"Demikian pula, selama makan, jika setiap beberapa gigitan mereka berhenti sejenak dan mengecek diri mereka sendiri untuk mengetahui seberapa kenyang dan puas yang mereka rasakan, hal itu dapat mencegah makan berlebihan," ungkap dia.

Mockler pun menyarankan kliennya yang ingin menurunkan berat badan untuk tidak mengurangi kelompok makanan apa pun, tetapi cukup memakannya dalam porsi yang lebih kecil atau lebih jarang, seperti yang dilakukan Terrell.

"Mempelajari cara memasukkan dan membagi porsi makanan favorit ke dalam gaya hidup sehat adalah hal yang membuat penurunan berat badan dan transformasi menjadi berkelanjutan," sebut dia.

"Kita mungkin harus makan dengan porsi yang lebih kecil atau lebih jarang makan makanan favorit, tapi bukan berarti makanan tersebut buruk atau kita tidak boleh memakannya," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com