KOMPAS.com - Bagi kita yang tinggal di Indonesia tentu sudah sangat familiar dengan kurma.
Selain disantap dalam bentuk buah utuh, kurma pun dapat ditemukan dalam bentuk kemasan, di mana buah tersebut telah dikeringkan.
"Kurma sarat dengan gula alami. Mengeringkannya hanya akan meningkatkan rasa manisnya yang seperti karamel," kata ahli diet terdaftar Gillian Culbertson, RD, LD.
"Tapi hanya karena kurma mengandung gula, bukan berarti kurma tidak baik untuk kesehatan."
"Sebaliknya, kurma memiliki banyak manfaat dan penuh dengan nutrisi yang dibutuhkan tubuh," kata Culbertson.
Baca juga: Simak, Resep Banana Bread Kurma yang Menyehatkan
Buah kecil ini memiliki kandungan nutrisi besar. Culbertson lantas menjelaskan enam manfaat kurma bagi kesehatan:
Penelitian menunjukkan, manfaat serat bagi kesehatan lebih dari sekadar menjaga agar saluran pencernaan tidak tersumbat.
Mendapatkan banyak serat dari sayuran dan buah-buahan seperti kurma juga dapat membantu:
Kurma kaya akan senyawa tanaman yang berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan melindungi sel-sel dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas.
Radikal bebas adalah masalah dalam tubuh yang mencuri elektron dari sel-sel sehat untuk menstabilkan diri.
Pencurian ini harus dibayar dengan kerusakan sel dan risiko yang lebih tinggi untuk penyakit kronis.
Studi menunjukkan, radikal bebas berperan dalam perkembangan:
"Karena antioksidan melawan radikal bebas, antioksidan membantu mencegah efek domino dari perkembangan penyakit," ujar Culbertson.
Baca juga: 5 Alasan Kurma Bisa Menurunkan Berat Badan
Nah, kurma mengandung beberapa jenis antioksidan, termasuk:
Beberapa penelitian menghubungkan kurma dengan peningkatan fungsi otak, berkat kandungan antioksidannya.
Antioksidan mencegah peradangan di seluruh tubuh, termasuk di otak.
Peradangan otak dikaitkan dengan perkembangan penyakit seperti penyakit Alzheimer, penyakit Parkinson, dan amyotrophic lateral sclerosis (ALS), yang juga dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig.
Baca juga: Dampak Makan Kurma Berlebihan, Gangguan Pencernaan hingga Diabetes
"Satu studi pada model di laboratorium menyimpulkan, ingatan yang lebih baik, pembelajaran yang lebih baik dan berkurangnya perilaku yang berhubungan dengan kecemasan merupakan manfaat dari makan kurma," kata Culbertson.
"Kurma juga dikaitkan dengan lebih sedikitnya protein amiloid beta di otak. Plak yang dibentuk oleh protein ini dikaitkan dengan perkembangan Alzheimer," kata dia.
Namun Culbertson memperingatkan, meskipun hasil riset ini menjanjikan, namun masih membutuhkan pendalaman dalam riset lanjutan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.