KOMPAS.com - Asam lambung yang kambuh pada malam hari memang sangat mengganggu waktu istirahat. Namun, ternyata ada cara untuk membantu mengatasi rasa tak nyaman saat asam lambung kambuh di malam hari. Salah satunya dengan menggunakan bantal khusus.
Beberapa orang bahkan bisa merasa lebih baik dan tidak perlu minum obat atau menjalani operasi jika secara rutin menggunakan bantal baji.
Seorang ahli gastroenterologi, Dr. Scott Gabbard menjelaskan bagaimana posisi tidur dapat memengaruhi refluks asam lambung dan faktor apa yang perlu diperhatikan dalam memilih bantal baji.
Baca juga: Posisi Tidur Terbaik Saat Asam Lambung Naik untuk Redakan Gejalanya
Refluks asam terjadi saat asam lambung naik dari perut dan masuk ke kerongkongan serta tenggorokan. Hal ini bisa saja terjadi akibat makanan yang dikonsumsi sebelumnya.
Ketidaknyamanan yang disebabkan oleh refluks asam antara lain mual, rasa tidak nyaman di dada dan kerongkongan, kadang-kadang disertai sesak napas.
Sementara, penyakit refluks gastroesofagus (GERD) adalah bentuk refluks asam lambung yang kronis dan parah.
Penderita GERD mengalami nyeri ulu hati dan sejumlah gejala lainnya, termasuk kesulitan menelan, suara serak, rasa sesak atau makanan tersangkut di tenggorokan, batuk kering dan nafas yang tidak segar.
Mengalami refluks asam lambung atau GERD di malam hari tentu sangat tidak nyaman karena tidur semakin sulit.
Dr. Gabbard menjelaskan bahwa ada beberapa alasan berbeda untuk ini. Refluks asam lambung seringkali paling parah terjadi setelah makan. Apalagi, seringkali kita cenderung berbaring setelah makan malam.
Saat kita berbaring, asam lambung tidak memiliki rintangan gravitasi untuk mencapai tenggorokan karena tubuh berada dalam posisi horisontal.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.