Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kebiasaan Masyarakat di Zona Biru, Terbukti Jadi Kunci Umur Panjang

Kompas.com - 24/08/2023, 10:50 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, orang dewasa di AS mengonsumsi gula berlebihan hingga 17 sendok teh gula tambahan setiap hari.

Bahkan sebagian besar gula itu berasal dari sumber "gula tersembunyi" yang terdapat pada minuman manis, yogurt, sereal, susu nabati dan masih banyak produk lainnya.

3. Masak sendiri di rumah

Meski pun penduduk di Zona Biru terkadang makan di luar, tapi mereka dikenal memiliki kebiasaan masak sendiri di rumah.

Saat kita mengolah makanan sendiri rumah, kata peneliti, kita akan memiliki kontrol yang lebih baik atas bahan baku yang digunakan.

Selain itu, porsi yang kita makan juga cenderung lebih sedikit. Kebiasaan seperti itulah yang memberikan kita secara alami manfaat untuk terhindar dari stres dengan membuat makanan sendiri dari awal.

Tak cuma itu, menurut penelitian di tahun 2021 yag diterbitkan dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics, sering mengonsumsi makanan yang dimasak sendiri di rumah memiliki risiko lebih rendah terhadap semua penyebab kematian.

Baca juga: 5 Kebiasaan Sore Hari di Zona Biru demi Sehat dan Panjang Umur 

4. Berbagi makanan dengan orang lain

Orang-orang dengan umur terpanjang di dunia punya kebiasaan unik, yaitu berbagi makanan dengan orang lain.

Kata Bauttner, mereka punya kebiasaan untuk berbagi makanan dengan orang lain di lingkungannya untuk mendukung perilaku makan sehat.

"Misalnya warga Okinawa yang menciptakan 'moais' atau sekelompok yang terdiri dari lima orang yang punya komitmen menerapkan pola hidup yang sama seumur hidup," lanjut Buettner.

Lingkungan sosial pada orang-orang tersebut secara langsung dapat membentuk kebiasaan yang baik demi menjaga kesehatan mereka.

Dalam hal ini, sebuah analisis yang dilakukan pada bulan Februari 2021 dan diterbitkan di International Journal of Environmental Research and Public Health menemukan, keluarga yang berbagi makanan cenderung mengonsumsi lebih banyak buah, sayuran, dan nutrisi yang meningkatkan kesehatan.

Kualitas nutrisi bukanlah satu-satunya manfaat dari berbagi makanan.

Satu penelitian pada bulan Maret 2017 di jurnal Adaptive Human Behavior and Physiology melaporkan, makan bersama teman atau keluarga dikaitkan dengan perasaan lebih bahagia, lebih terlibat dengan komunitas, lebih puas dengan kehidupan, lebih percaya pada orang lain, dan lebih banyak kebahagiaan.

Baca juga: 6 Cara Singkat dan Sederhana demi Meraih Umur Panjang

5. Melibatkan aktivitas fisik dalam kebiasaan sehari-hari

Kebanyakan orang yang tinggal di Zona Biru memiliki kebiasaan untuk mendorong mereka untuk bergerak aktif.

Misalnya merawat tumbuhan atau kebun, melakukan pekerjaan rumah tanpa peralatan canggih dan lain sebagainya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com