Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/08/2023, 12:00 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

Sumber Forbes

Konsumsi kafein yang lebih aman

Sebaiknya hindari kafein sekitar enam jam sebelum tidur, namun, sensitivitas setiap orang dapat berbeda-beda.

Bagi kebanyakan orang dewasa yang sehat, maksimal sekitar empat cangkir kopi berukuran 8 ons - hingga 400 miligram kafein - setiap hari tidak akan menyebabkan efek kesehatan yang serius.

Namun, -lagi-lagi- penting untuk dicatat bahwa tingkat sensitivitas kafein setiap orang dapat bervariasi.

National Institutes of Health (NIH) menyarankan orang yang sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui untuk membatasi asupan kafein kurang dari 200 miligram per hari.

Untuk menghindari dampak negatif pada janin yang sedang tumbuh, orang yang sedang hamil harus benar-benar membatasi tidak lebih dari satu cangkir minuman berkafein per hari.

Baca juga: Asupan Kafein Ibu Hamil Beri Pengaruh Buruk pada Tinggi Badan Bayi

Ini termasuk minuman di kedai kopi seperti cappuccino, satu cangkir yang diseduh di rumah, teh hijau atau teh berkafein lainnya, kata Young.

Selain itu, American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan agar anak-anak di bawah usia 12 tahun tidak mengonsumsi kafein apa pun.

Demikian penjelasan Cindy Chou, koki dan ahli gizi diet terdaftar di Cancer Nutrition in a Bowl and The Sound of Cooking, yang berbasis di Santa Monica, California.

Kelompok berisiko lainnya yang mungkin mendapat manfaat dari menurunkan atau membatasi konsumsi kafein termasuk orang-orang dengan kondisi pencernaan.

Misalnya, mereka yang mengalami sindrom iritasi usus besar dengan diare (IBS-D), serta mereka yang mengalami kecemasan, insomnia, kondisi jantung, dan gangguan makan.

Cara mengurangi asupan kafein

Kita tahu bahwa mengurangi asupan kafein kadang akan terasa sulit dilakukan secara tiba-tiba.

Baca juga: Ini Jumlah Kafein Harian yang Dianjurkan, Termasuk untuk Anak dan Ibu Hamil

Pertimbangkan untuk mengurangi konsumsi kafein secara perlahan (untuk membantu mencegah gejala putus zat yang tidak menyenangkan), sambil mencari alternatif untuk menggantikan kebiasaan kafein.

Cobalah beralih ke kopi atau teh tanpa kafein, atau minum lebih banyak air sepanjang hari.

Demikian saran Wan Na Chun, seorang ahli gizi ahli gizi terdaftar, pelatih pribadi bersertifikat, dan pendiri One Pot Wellness yang berbasis di Indianapolis, Indiana.

Atau, jika kita lebih menyukai minuman berenergi, carilah pilihan yang mengandung lebih sedikit kafein.

Translated with www.DeepL.com/Translator (free version)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com