Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pusing Setelah Mencium Aroma Parfum, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 07/09/2023, 12:00 WIB
Dinno Baskoro,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

  • Migrain
  • Serangan asma
  • Sakit kepala
  • Pingsan
  • Pusing
  • Kejang
  • Masalah pernapasan
  • Masalah kulit seperti gatal atau ruam
  • Mata berair atau merah
  • Hidung tersumbat
  • Bersin
  • Mual hingga diare

Di samping itu, National Exzema Association menyatakan, sensitivitas pada wewangian dan reaksi alergi yang ditimbulkan dialami 1 hingga 4 persen populasi umum.

Sedangkan orang yang mengalami migrain setelah terpapar aroma parfum tertentu terjadi pada 12,6 persen populasi umum. 

Baca juga: Cerita di Balik Parfum Aroma Sampah dari Greenpeace Indonesia 

  • Osmofobia

Osmofobia dapat diartikan sebagai ketakutan, keengganan, atau hipersensitivitas psikologis terhadap bau dan umumnya terjadi pada penderita migrain.

Menurut American Headache Society, selain memicu migrain, osmofobia juga dapat memperburuk gejala migrain yang berkelanjutan.

Sebuah studi tahun 2016 terhadap 113 orang mencatat bahwa bau adalah pemicu umum migrain, yang mempengaruhi 90,2 persen peserta penelitian.

Pada studi itu, aroma parfum menjadi pemicu paling umum kemudian diikuti oleh produk pembersih rumah tangga, bau asap rokok, dan knalpot kendaraan bermotor.

Lebih khusus lagi, sebuah penelitian tahun 2017 menemukan, parfum dengan aroma bunga umumnya memicu serangan migrain.

Baca juga: Kaitan antara Kopi dan Migrain, Menyembuhkan atau Memperparah?

Para ahli masih belum mengetahui bagaimana bau memicu sakit kepala, namun beberapa di antaranya percaya gejala tersebut merupakan efek interaksi langsung antara aroma parfum dan jalur nosiseptif trigeminal.

Ini adalah jalur sensorik yang ada di hidung dan mulut dan mengirim sinyal ke otak melalui saraf trigeminal, yang merupakan salah satu saraf kranial.

Ada pula yang berhipotesis yang menyebutkan, aroma parfum bisa memicu pelepasan zat inflamasi di otak dan menimbulkan rasa sakit.

Kondisi itu dapat mengaktifkan sistem trigeminovaskular dan reseptor nyeri dural, yang menyebabkan keadaan reaktivitas yang menurunkan ambang nyeri.

Hal ini juga dapat menyebabkan allodynia, atau pengalaman nyeri akibat rangsangan yang biasanya tidak menimbulkan nyeri.

Baca juga: Edukasi Polusi, Greenpeace Indonesia Bikin 3 Parfum Beraroma Sampah 

Pengalaman tidak menyenangkan pada aroma parfum

Persepsi atau pengalaman seseorang terhadap aroma parfum tertentu juga dapat memicu reaksi fisik seperti migrain, pusing dan sakit kepala.

Para ahli memperkirakan kondisi itu dialami sekitar 0,1 persen orang dewasa yang menderita migrain.

Menurut penelitian di tahun 2014 yang melibatkan 537 anak-anak dan remaja yang menderita migrain, pengalaman tidak menyenangkan terkait aroma dan pemicu migrain biasanya terjadi pada masa kanak-kanak.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com