Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/09/2023, 16:24 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

Kapan harus membuka tutup panci/wajan?

Buka tutup panci kapan pun kita ingin mengurangi cairan dalam masakan, antara lain:

• Mengentalkan saus atau rebusan

Untuk mengentalkan saus atau rebusan, membiarkan tutupnya terbuka adalah hal yang ideal.

"Tutupnya harus terbuka, atau setengah terbuka, jika kita memperlambat proses pengecilan," kata Stephen Chavez, instruktur koki di Institute of Culinary Education.

"Kita bisa mencoba menguapkan sebagian cairan yang berlebih saat mengurangi atau mengentalkan cairan."

"Jika tutupnya tetap terbuka, cairan berubah menjadi uap, mengembun kembali menjadi cairan pada tutupnya, dan jatuh kembali ke dalam saus," jelasnya.

Baca juga: Masak Makin Praktis dengan Panci Presto

Semakin lama kita memasak makanan, semakin banyak air yang akan menguap dan semakin kental cairannya, yang berarti rasanya juga menjadi lebih pekat.

Memanggang

Kita juga harus membuka tutupnya setiap kali mencoba untuk mendapatkan hasil panggangan yang indah.

Memanggang yang dilakukan dalam wajan yang sangat panas biasanya berfungsi untuk menciptakan karamelisasi yang beraroma di bagian luar daging steak, dada bebek, daging domba, tuna, dan banyak lagi.

Sementara itu, kelembapan adalah musuh utama dari panggangan, karena ini menciptakan uap dan mencegah terbentuknya lapisan yang renyah.

"Jika uap yang dilepaskan saat memanggang makanan terperangkap oleh tutup yang tertutup, uap tersebut akan jatuh kembali ke dalam wajan sebagai cairan dan mencairkan warna kecokelatan yang dihasilkan," kata Welsh.

Menggoreng

Kelembapan juga dapat mengganggu terciptanya permukaan yang renyah pada makanan yang ditumis dan digoreng.

Baca juga: Menilik Keamanan Panci Alumunium dan Antilengket

Semua makanan mengeluarkan uap saat dimasak, jadi penting untuk membuka tutup wajan saat menggoreng agar uapnya menguap dan tidak terkumpul di tutupnya, lalu menetes kembali ke dalam minyak panas.

"Jika kita menutup wajan berisi minyak panas dan menambahkan makanan untuk dimasak, makanan tersebut masih mengeluarkan uap (yaitu semua gelembung dan letupan saat kita menambahkan makanan)," terang Chavez.

"Uap akan mengembun dan menetes kembali ke dalam minyak panas yang akan menyebabkan letupan dan cipratan, sehingga menjadi lebih berbahaya dibandingkan jika dibiarkan terbuka," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com