KOMPAS.com - Kehadiran tikus di rumah bisa memicu sejumlah penyakit yang merugikan semua anggota keluarga.
Penyakit akibat tikus itu tidak hanya disebabkan dari urine dan air liur, tetapi kotorannya juga berpotensi mencemari makanan dan minuman.
Namun, ada metode penularan lain, seperti gigitan tikus sampai badan tikus yang jorok dan kotor, yang dapat menebarkan bakteri, bahkan virus penyebab penyakit.
Baca juga: 4 Pertolongan Pertama Saat Digigit Tikus untuk Cegah Infeksi
Tikus dapat menyebarkan lebih dari 35 penyakit di seluruh dunia. Beberapa di antaranya memicu gangguan kesehatan yang sifatnya ringan hingga berat.
Berikut sejumlah risiko penyakit jika tikus terus dibiarkan ada di rumah.
Pertama kali ditemukan pada tahun 1993, Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) dapat menular ketika manusia menghirup partikel udara dari urine, kotoran atau air liur tikus.
Infeksinya juga dapat menular melalui sentuhan atau memakan sesuatu yang bersentuhan dengan tikus.
Gejala dari Hantavirus ini biasanya ditandai dengan demam, sakit kepala, muntah, diare hingga sakit perut.
Sayangnya, tidak ada perawatan atau obat untuk mengatasinya. Seseorang yang terinfeksi perlu mendapatkan perawatan medis di ruang perawatan intensif.
Penyakit umum yang disebabkan tikus adalah leptosirosis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri genus leptospira yang masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka yang bersentuhan dengan sumber infeksi.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.