KOMPAS.com - Diet zona biru belakangan tengah populer di kalangan pencinta gaya hidup sehat.
Berawal dari serial dokumenter Netflix, Live to 100: Secrets of the Blue Zones yang mengulas gaya hidup para centenarian, orang-orang yang hidup hingga usia 100 tahun, di berbagai wilayah zona biru.
Rutinitas olahraga, dukungan sosial, tujuan hidup, dan pola makan mereka dianggap berdampak pada usianya.
Baca juga: Mengungkap Rahasia di Balik Umur Panjang Penduduk Zona Biru
Adapun, wilayah zona biru mengacu pada area geografis di mana rata-rata umur manusia jauh lebih lama dibandingkan sekitarnya, atau bahkan sebagian lain di dunia.
Ada lima lokasi zona biru yang kini dikenal luas yakni:
Sejauh ini, tidak ada diet zona biru yang pasti meskipun ada beberapa kesamaan yang bisa dijadikan acuan.
“Cara orang makan di zona biru belum tentu merupakan 'diet' karena ini adalah pola makan, jadi tidak ada 'makanan terlarang' atau 'aturan' yang mengaturnya," ujar Jordan Hill, ahli diet asal Florida.
Sebaliknya, ada penekanan kuat pada moderasi dan keseimbangan serta kesenangan makanan sesekali bisa menjadi bagian dari itu.
Baca juga: 5 Manfaat Diet Zona Biru, Kurangi Risiko Diabetes dan Penyakit Jantung
“Pola pola makan umum di kalangan zona biru mencakup penekanan pada makanan nabati (buah-buahan, sayur-sayuran, polong-polongan, biji-bijian) dan lemak sehat (minyak zaitun, kacang-kacangan, biji-bijian),” kata Hill.
Sebagian besar zona biru tidak sepenuhnya vegetarian, meskipun konsumsi daging tergolong rendah.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.