KOMPAS.com - Madu sering dijadikan sebagai bahan pelengkap makanan ataupun minuman. Mulai dari roti, teh, hingga masakan berat, semuanya bisa saja ditambahi madu untuk memberikan rasa manis yang alami.
Madu juga dikenal dengan bentuknya yang cair dan mudah disesuaikan dengan bahan makanan atau minuman apapun.
Tapi pernahkah kamu mengalami madu yang disimpan tiba-tiba mengkristal alias menjadi padat?
Kristalisasi bukan terjadi tanpa alasan melainkan terdapat penyebab tertentu yang mempengaruhinya.
Berikut alasan di balik kristalisasi madu serta langkah-langkah sederhana untuk menjaga agar cairan keemasan ini tetap dalam keadaan yang original.
Baca juga: Tips Membedakan Madu Asli dan Palsu
Pada dasarnya, madu terbuat dari dua bahan yaitu gula dan air. Namun jumlah gula dalam madu lebih banyak daripada yang dapat ditampung oleh air sehingga gula tidak dapat dilarutkan. Jadi, ada kemungkinan besar kedua bahan tersebut pada akhirnya akan terpisah sehingga terjadi pembentukan kristal.
“Kristalisasi adalah proses alami di mana glukosa dalam madu mengendap dari madu cair. Berbagai jenis madu akan mengkristal dengan kecepatan berbeda dan ada pula yang tidak mengkristal sama sekali,” kata Nick Hoefly, peternak lebah di Astor Apiaries di New York City.
Kristalisasi madu dapat terjadi secara berbeda-beda. Ukuran dan tekstur kristal sangat bergantung pada jenis madu serta rasio gula banding air. Madu dengan lebih banyak gula akan mengkristal lebih cepat karena air lebih sulit menahannya.
“Madu mentah mengkristal lebih cepat karena mengandung sejumlah kecil serbuk sari atau lilin lebah yang biasanya disaring pada madu olahan,” kata Traci Weintraub, koki dan pendiri Graceously Fed, layanan pengiriman makanan yang berbasis di Los Angeles.
Hoefly menambahkan bahwa partikel serbuk sari dan lilin lebah mendorong kristalisasi karena mereka menyediakan tempat fisik untuk pembentukan kristal.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.