Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal Penting Sebelum Memilih Orang untuk Dinikahi

Kompas.com - 13/10/2023, 07:23 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

KOMPAS.com - Orang-orang menikah di usia yang lebih tua, dan tingkat pernikahan menurun. Namun, tingkat perceraian tetap tinggi.

Ini tetap terjadi karena, sekalipun menunda pernikahan dapat membantu beberapa orang untuk menjadi dewasa secara emosional atau memantapkan diri secara finansial, namun tak lantas bisa melindungi diri dari memilih orang yang tidak tepat.

Berlawanan dengan pendapat umum, beban ini terutama diserahkan kepada alam bawah sadar kita untuk memperbaikinya.

Demikian pernyataan Stephen J. Betchen, D.S.W., penulis buku "Magnetic Partners" dalam ulasannya di laman Psychology Today.

Baca juga: Angka Perceraian Tertinggi dalam 6 Tahun Terakhir, Banyak Pasangan Hilang Rasa

"Dalam pengalaman klinis saya, masalah perkawinan dimulai dari siapa yang dipilih sebagai pasangan."

"Saya tahu kita ingin berpikir bahwa kita memiliki kehendak bebas dalam memilih pasangan kita."

"Tetapi kenyataannya adalah bahwa kita, paling banter, hanya sadar akan pilihan kita-sebagian besar waktu, pilihan ini berasal dari alam bawah sadar kita."

"Para psikoanalis serta terapis sistem percaya bahwa pilihan pasangan sudah ditentukan sebelumnya."

"Jika hal ini benar, maka satu-satunya cara untuk bebas dalam memilih pasangan adalah dengan menyadari apa yang kita cari dari seorang pasangan," papar Betchen.

Membawa pilihan pasangan ke alam sadar bukanlah tugas yang mudah.

Banyak orang bahkan tidak percaya pada kekuatan alam bawah sadar.

Bahkan, mereka yang percaya sering kali secara tidak sengaja bersembunyi di balik pertahanan yang telah lama dipegang.

"Hal ini dilakukan untuk menutupi apa yang disebut Winnicott sebagai 'diri mereka yang sebenarnya'," kata Betchen.

Namun demikian, pemeriksaan diri yang diperlukan untuk "mengenal diri sendiri" akan menyelamatkan banyak orang dari rasa sakit emosional dan juga uang besar dalam biaya perceraian.

Baca juga: 10 Profesi dengan Risiko Perceraian Tertinggi dan Terendah

 

"Tapi, karena proses pengungkapan diri semacam sering kali membutuhkan bantuan profesional, maka tujuan artikel ini adalah untuk menyoroti, berdasarkan pengalaman klinis saya bekerja dengan pasangan," ujar Betchen.

Betchen lantas mengungkap lima hal penting yang perlu dipertimbangkan sebelum menikah.

1. Ketahui apa yang kamu inginkan

Luangkan waktu untuk memikirkan kebutuhan diri sendiri dan siapa yang dapat memenuhinya.

Beberapa orang menginginkan seseorang yang dapat diajak berbicara secara intim.

Orang lain mungkin menginginkan seseorang yang akan menghabiskan banyak waktu dengan mereka, namun orang lain mungkin menginginkan seseorang yang lebih jauh.

Beberapa orang mungkin lebih menyukai pasangan dengan libido tinggi, sementara yang lain lebih menyukai yang rendah.

"Kita harus ingat bahwa kita akan hidup dengan siapa pun yang dipilih, jadi cobalah untuk tidak terlalu terpengaruh oleh keluarga dan teman dalam proses pemilihan pasangan," tegas Betchen.

"Saya tentu saja akan mempertimbangkan masukan mereka, tetapi pada akhirnya, itu adalah keputusan saya, dan saya harus membuatnya seolah-olah itu akan mengikat seumur hidup," kata dia lagi.

2. Prioritaskan kepercayaan

Kamu harus menemukan seseorang yang dapat dipercayai. "Orang yang licik itu berbahaya," tegas Betchen.

Baca juga: 8 Tantangan Pernikahan Beda Usia yang Bisa Memicu Perceraian

Kamu mungkin tidak akan pernah tahu apa yang dia rencanakan atau bagaimana perasaan dia tentang sesuatu.

Hal semacam ini membuat kamu akan menjadi orang yang tertutup suatu hari nanti.

Kamu sangat berinvestasi pada orang ini, sehingga kamu harus dapat mempercayai dia dengan emosi, keuangan, dan anak-anak.

Jika dia tumbuh dengan "rahasia" atau tak terbuka dalam keluarga asalnya, dia mungkin menyimpan rahasia pula pada saat ini.

 

3. Pertimbangkan ketertarikan

Pastikan kamu tertarik secara emosional dan fisik kepada individu pilihanmu.

Ini tidak berarti bahwa dia harus memiliki kecerdasan yang tinggi atau terlihat seperti model.

Ketertarikan bersifat subjektif, jadi apa yang membuat kamu bergairah adalah yang terpenting.

"Namun, saya akan memastikan bahwa calon pasangan saya juga tertarik pada saya, atau saya mungkin akan berakhir dengan perselingkuhan atau menjadi korban perselingkuhan," sambung Betchen.

4. Carilah orang yang mau bertanggung jawab

Ini adalah unsur kunci yang sering diabaikan.

Baca juga: 10 Masalah Besar dalam Pernikahan, Bisa Memicu Perceraian

 

Kamu harus memilih seseorang yang tidak terlalu kaku dan mengendalikan, sehingga dia tidak dapat atau menolak untuk bertanggung jawab atas perilakunya dalam hubungan.

Jika dia adalah negosiator yang buruk, kemungkinan besar dia akan mengalami kesulitan untuk berkompromi dalam hubungan.

Akibatnya, kamu akan berada dalam dua pilihan: ikut bergaul atau pergi. Tidak ada pilihan yang optimal.

5. Carilah kesamaan

Hal-hal yang berlawanan hanya menarik pada tingkat yang dangkal. Jangan memilih pasangan karena kamu pikir dia akan melengkapi sesuatu yang kamu lewatkan.

Pilihlah seseorang yang berpikir seperti kamu, menghargai hal-hal yang sama, dan menginginkan hal yang sama dalam hidup.

Jika kamu bisa, ini akan mencegah perebutan kendali yang terus menerus dalam hubungan ke depan.

Baca juga: Lakukan Hal Ini Jika Orangtua Diambang Perceraian

Kesimpulannya, menjadi bijaksana dan terarah dalam memilih pasangan dapat membantu kamu mencapai hubungan yang panjang dan berkomitmen.

Hal ini pada akhirnya mengurangi kemungkinan hubunganmu bakal menambah panjang statistik perceraian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com