Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Penyebab Tanaman Pakis Jadi Warna Cokelat dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 02/11/2023, 13:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

3. Serangan hama

Ada beberapa hama yang dapat menyebabkan pakis berubah warna menjadi cokelat, termasuk kutu daun, kutu putih, dan serangga sisik.

Baca juga: 5 Pakis dalam Ruangan yang Cocok Hijaukan Rumah

Pemeriksaan pakis secara teratur dapat membantu mengidentifikasi potensi masalah sejak dini dan memungkinkan kita untuk mengambil tindakan yang tepat.

Kutu daun adalah serangga kecil dan bertubuh lunak yang memakan getah dan mungkin berwarna hijau, kuning, merah, atau hitam.

Untuk membasmi kutu daun, kita dapat menggunakan sabun insektisida, membuat semprotan serangga, atau menggunakan tanaman pendamping untuk mendatangkan predator yang menguntungkan.

Kutu putih berwarna lebih putih dan tampak halus sehingga dapat dikenali dari bintik-bintik coklat atau merah pada daun dan batang pakis.

Untuk membasmi kutu putih, dan juga tungau laba-laba yang berukuran kecil dan berwarna kemerahan, kita bisa membersihkannya dengan air sabun atau semprotan minyak mimba.

4. Penyakit

Pelepah pakis yang berwarna cokelat dapat disebabkan oleh penyakit. Sebab, pakis rentan terhadap penyakit jamur seperti bercak daun, karat, atau busuk akar, dan juga layu bakteri.

Dedaunan yang berwarna kuning atau coklat dapat menjadi tanda dari salah satu dari hal tersebut, misalnya, karat dan bercak daun dapat menyebabkan bercak coklat pada dedaunan.

Cara terbaik untuk mencegah penyakit adalah dengan menjaga pakis tetap sehat, memastikan kelembapan tanah dengan benar, dan memberi makan tanaman untuk menghindari masalah nutrisi.

Tanaman yang stres sering kali menunjukkan hal ini dalam bentuk dedaunan yang berubah warna, bisa lebih rentan terhadap hama dan penyakit.

Selain itu, kita juga bisa mendapatkan fungisida untuk mengatasi masalah jamur.

5. Kelembapan

Pakis bisa mengalami kesulitan karena kurangnya kelembapan.

Pakis menyukai lingkungan yang lembap dan itulah yang membuatnya menjadi salah satu tanaman kamar mandi terbaik.

Jika tidak ada kelembapan yang cukup, maka pakis akan mulai berubah warna menjadi cokelat dan kering.

Seorang ahli tanaman, John Negus, memperingatkan, udara hangat dan kering pada umumnya bukanlah kondisi ideal bagi pakis untuk tumbuh subur, karena meskipun akar tanaman cukup lembap, dedaunannya bisa mengalami kesulitan.

"Kondisi kering dapat menyebabkan daun berubah warna dan layu. Letakkan pot di atas nampan yang berisi pasir dan air hanya jika pot terasa ringan," ujar dia.

"Kompos juga harus terasa lembap tetapi tidak basah. Pastikan tanaman tidak dekat dengan radiator, lampu meja, atau sumber panas langsung lainnya, karena tanaman akan rusak," ujar dia.

6. Kekurangan nutrisi

Daun pakis yang berwarna cokelat bisa jadi akibat kekurangan salah satu nutrisi penting seperti nitrogen, fosfor, dan kalium.

Baca juga: 7 Jenis Tanaman Pakis dalam Ruangan Berikut Cara Merawatnya

Jika penyebab dedaunan berwarna cokelat tidak terkait dengan penyiraman atau cahaya, maka periksa unsur hara di dalam tanah.

Kita dapat menguji tanah untuk memahami sepenuhnya jenis tanah, kelembapan, dan susunan hara untuk membantu mengidentifikasi kekurangan dalam tanah.

Pakan terbaik untuk pakis adalah pupuk seimbang yang diformulasikan khusus untuk pakis.

Hanya berikan pupuk sesuai dengan petunjuk, karena pemberian pupuk yang berlebihan dapat menyebabkan lebih banyak masalah.

Fern juga mengingatkan, kekurangan nutrisi harus dilihat hanya jika semua kemungkinan penyebab lain dari dedaunan yang berwarna kecoklatan telah disingkirkan.

"Pastikan untuk menghilangkan kelebihan atau kekurangan air terlebih dahulu karena pemberian pupuk pada tanaman yang sudah stres dapat menyebabkan stres tambahan," kata dia.

"Perbaiki masalah penyiraman terlebih dahulu dan kemudian tambahkan pupuk setelah pakis stabil, atau tidak ada pencokelatan baru yang terjadi," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com