Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedelai Bisa Sebabkan Kanker Payudara, Benarkah?

Kompas.com - 03/12/2023, 07:49 WIB
Putri Aulia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kedelai menjadi bahan pangan yang dikaitkan dengan dampak terhadap kesehatan wanita, khususnya kanker payudara. Beberapa orang percaya bahwa konsumsi kedelai dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Namun sebenarnya, tidak ada bukti yang menunjukkan mengonsumsi kedelai dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedelai justru dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit ini.

Meskipun begitu, rumor seputar hubungan antara kedelai dan kanker payudara tetap tersebar luas. Namun, sebenarnya ada penjelasan ilmiah di balik kesalahpahaman tersebut.

Produk kedelai mengandung isoflavon, suatu jenis molekul yang mirip dengan hormon estrogen. Ini menciptakan kekhawatiran bahwa kedelai dapat meningkatkan risiko kanker yang rentan terhadap estrogen, seperti kanker payudara.

Reseptor, yaitu molekul protein pada sel kanker payudara, bisa berinteraksi dengan estrogen dalam tubuh dan memicu pertumbuhan kanker.

Inilah sebabnya mengapa tingkat estrogen yang lebih tinggi dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Baca juga: Deteksi Awal Kanker Payudara dengan Skrining Mammogram

Meskipun isoflavon memiliki kemiripan dengan estrogen, namun isoflavon tidak dapat membentuk ikatan yang sama dengan reseptor tersebut sehingga tidak memicu pertumbuhan sel kanker. Menurut ahli onkologi Erin Roesch, MD hal ini berbeda.

Berbagai uji klinis secara konsisten menunjukkan, asupan isoflavon tidak memberikan dampak negatif pada risiko kanker payudara.

Hingga saat ini, penelitian belum dapat mengkonfirmasi adanya hubungan antara mengonsumsi kedelai alami dan risiko kanker payudara.

Lebih dari itu, beberapa penelitian bahkan menunjukkan kedelai dapat memberikan efek perlindungan.

Lalu apa yang menyebabkan kedelai dikaitkan dengan kanker payudara?

Sebenarnya, hanya sedikit alasan untuk mengkhawatirkan hubungan antara kedelai dan risiko kanker payudara saat penelitian melibatkan manusia.

Namun, hasilnya sedikit berbeda ketika melibatkan hewan kecil. Menurut penelitian, hewan pengerat yang terpapar isoflavon dalam dosis tinggi dapat menunjukkan peningkatan risiko kanker payudara.

Hingga saat ini, temuan serupa belum terlihat dalam penelitian manusia. Namun, ketika penelitian menunjukkan adanya kemungkinan korelasi antara makanan dan kanker, informasi yang salah dan kekhawatiran dapat menyebar dengan cepat.

Lalu apakah aman untuk mengonsumsi kedelai?

Kita tidak perlu menghilangkan susu kedelai, tahu, edamame, atau makanan berbahan dasar kedelai lainnya dari dapur. Makanan tersebut dianggap aman untuk dikonsumsi

Namun, dr. Roesch menyarankan untuk mengonsumsi kedelai dalam jumlah yang sedang sebagai bagian dari diet seimbang.

Baca juga: Perubahan pada Payudara yang Jadi Gejala Kanker

Rekomendasi untuk mendapatkan manfaat kesehatan dari konsumsi kedelai adalah dengan mengonsumsi 25 gram protein kedelai per hari, yang setara dengan sekitar 1 1/4 cangkir tahu atau 1 hingga 2 cangkir susu kedelai. Selalu pilih opsi yang lebih alami dibandingkan dengan makanan olahan.

Bagaimana dengan suplemen kedelai?

Pada dasarnya, lebih baik mendapatkan nutrisi melalui makanan daripada melalui suplemen kedelai atau ekstrak isoflavon.

"Dosis isoflavon yang terdapat dalam suplemen yang dijual di toko bisa mencapai beberapa ratus kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah yang kita peroleh dari makanan seperti tahu atau susu kedelai. Hal ini berpotensi menjadi masalah," ungkap Roesch.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com