Baik I3C maupun DIM merupakan antioksidan dan stimulator enzim detoksifikasi alami dalam tubuh.
Antioksidan ini sangat penting dalam melindungi tubuh dari stres oksidatif, sementara serat membantu memindahkan limbah melalui sistem pencernaan.
Baca juga: 7 Tips Mudah Lakukan Detoks Alami di Rumah
Buah beri adalah kategori makanan tinggi antioksidan dan berserat tinggi lainnya yang mendukung detoksifikasi, dengan blueberry dan delima berada di urutan teratas.
Keduanya merupakan sumber antioksidan yang berperan dalam memerangi stres oksidatif, faktor kunci dalam penumpukan racun dalam tubuh.
Dengan menetralisir radikal bebas yang berbahaya, antioksidan juga membantu detoksifikasi.
"Buah beri mengandung pigmen tanaman unik yang disebut antosianin, atau senyawa yang membantu memberikan warna merah tua yang indah pada buah ini," kata Azzaro.
Antosianin sendiri berkontribusi pada aktivasi fase penting dari proses detoksifikasi alami, maka tak heran bila buah-buahan ini dapat dimasukkan ke dalam diet bagi kita yang berfokus pada proses detoksifikasi.
Dia menggambarkan makanan tinggi sulfur sebagai makanan "bau", alias makanan yang memiliki aroma menyengat seperti bawang putih dan bawang bombay.
Menurutnya, makanan kaya sulfur dapat meningkatkan kadar glutathione tubuh. Glutathione adalah antioksidan yang terlibat dalam proses detoksifikasi alami tubuh, membantu tubuh membuang racun tertentu.
Selain itu, bawang putih dan bawang bombay mengandung allicin, senyawa yang dapat mendukung kesehatan hati.
Kacang-kacangan mengandung banyak nutrisi yang mendukung proses detoksifikasi alami tubuh, seperti serat, yang membantu pencernaan dan mendorong pembuangan racun melalui saluran pencernaan.
Di samping itu, kacang-kacangan juga mengandung antioksidan yang tinggi seperti vitamin E, yang dapat membantu menetralisir radikal bebas yang berbahaya di dalam tubuh.
Berkat lemak sehat yang penting dan asam amino, terutama arginin, glutathione, dan metionin, kacang-kacangan juga dapat mendukung kesehatan hati.