Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kebiasaan Sehari-hari Orang yang Berumur Panjang

Kompas.com - 04/03/2024, 08:00 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber Best Life

3. Mereka menghindari makanan olahan

Bukan rahasia lagi bahwa pola makan memainkan peran utama dalam kesehatan kita, atau bahwa sering mengonsumsi makanan olahan dapat menimbulkan risiko kesehatan. Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa mengubah pola makan pada usia berapa pun —bahkan secara bertahap— dapat meningkatkan peluang untuk hidup hingga usia 100 tahun.

Sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine mengungkapkan bahwa melakukan perbaikan pola makan, bahkan di usia paruh baya atau lebih, dapat menambah umur lebih dari satu dekade. 

Faktanya, penelitian tersebut menemukan bahwa perbaikan pola makan sebesar 20 persen dikaitkan dengan penurunan angka kematian sebesar 14 persen.

Untuk mendapatkan manfaatnya, usahakan untuk menambahkan lebih banyak buah-buahan, sayuran, biji-bijian, lemak sehat, dan protein tanpa lemak sambil meminimalkan tambahan garam, gula, dan bahan pengawet.

Shea menulis bahwa cara makan seperti ini kemungkinan besar berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat di Lembah Hunza.

"Orang jarang mengonsumsi makanan olahan, dan kita tentu tidak akan menemukan tempat makanan cepat saji di sini. Makanan biasanya disiapkan segar di rumah setiap hari, dan hampir setiap rumah tangga menanam beberapa jenis sayuran."

Baca juga: 7 Makanan Tinggi Serat Pilihan Penduduk Zona Biru agar Panjang Umur

4. Mereka meminimalkan produk hewani dalam menu

Perubahan pola makan akan membantu pengobatan ginjal bocor. iStockPhoto/Zinkevych Perubahan pola makan akan membantu pengobatan ginjal bocor.
Studi mengenai Blue Zones —wilayah di dunia yang memiliki jumlah centenarian lebih tinggi dari rata-rata— juga menunjukkan bahwa meminimalkan asupan daging dapat membantu kita hidup hingga usia 100 tahun. 

Mereka yang mempelajari lokasi di mana orang berumur panjang ini mendapati bahwa para centenarian di Blue Zone makan sekitar dua ons atau lebih sedikit daging sekitar lima kali per bulan, dan sebagian besar mengonsumsi lebih sedikit produk susu dibandingkan populasi umum.

“Orang-orang di empat dari lima zona biru mengonsumsi daging, namun lebih sedikit dibanding orang lain. Mereka memakai daging hanya sebagai makanan perayaan, makanan sampingan, atau cara untuk membumbui hidangan,” catat para ahli Blue Zone. Oleh karena itu, pola makan mereka sekitar 95 persen nabati.

5. Mereka menjaga tingkat stres tetap rendah

Seiring bertambah usia, macam-macam penyakit dapat muncul, seperti hipertensi dan diabetes. Banyak faktor menentukan degenerasi ini, seperti genetika dan gaya hidup. Siri Stafford Seiring bertambah usia, macam-macam penyakit dapat muncul, seperti hipertensi dan diabetes. Banyak faktor menentukan degenerasi ini, seperti genetika dan gaya hidup.
Mempertahankan sikap positif dan tingkat stres yang rendah juga tampaknya memiliki pengaruh terhadap umur panjang di antara orang-orang yang hidup sampai usia 100 tahun.

“Lebih dari separuh orang berusia seratus tahun di negara kita tidak mengalami depresi dan memiliki sifat kecemasan yang rendah,” jelas sebuah penelitian di Archives of Gerontology and Geriatrics. 

“Kondisi fisik mereka yang baik sepertinya terkait dengan watak karakter positif dan kemampuan beradaptasi yang kuat terhadap kesulitan hidup.”

6. Mereka tidak merokok

Ilustrasi berhenti merokok Nopphon Pattanasri Ilustrasi berhenti merokok
Jika kamu seorang perokok yang ingin hidup sampai usia 100 tahun, salah satu hal terbaik yang dapat kamu lakukan adalah berhenti. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tembakau membunuh hingga 50 persen perokok.

“Merokok jelas dikaitkan dengan penyebab kematian paling umum pada lansia dan berkontribusi pada tingginya angka kematian dan tingkat kecacatan yang terkait dengan banyak penyakit kronis yang umum terjadi pada kelompok usia ini,” jelas sebuah penelitian tentang kebiasaan merokok.

Mereka menemukan bahwa 83,8 persen orang yang hidup sampai usia 100 tahun tidak pernah merokok. “Kombinasi merokok dan faktor risiko lain seperti hipertensi dan diabetes meningkatkan kemungkinan penyakit, kecacatan serta menambah peningkatan angka kematian.”

Di antara 17 persen sisanya yang berusia seratus tahun, 13,5 persen diidentifikasi sebagai mantan perokok. Hanya 2,7 persen orang yang hidup sampai usia 100 tahun adalah perokok aktif, demikian temuan studi tersebut.

Baca juga: Diungkap, Orang-orang Panjang Umur di Zona Biru Tidak Gila Kesehatan

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com